Masih Kecil Sudah Lihai Jadi Bandit

Jumat, 01 Desember 2017 – 15:05 WIB
Pelaku kriminal yang tertangkap dan diborgol. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, TASIKMALAYA - AC punya "nyali" melakukan kejahatan di usianya yang baru 12 tahun. Dia berani menjambret tanpa memandang bulu mangsanya.

Tidak satu dua kali AC beraksi. Menurut pengakuannya, sudah 12 kali dia menjambret.

BACA JUGA: Para Polisi Menyamar jadi Santri Demi Tangkap Orang Ini

Toh, sepandai-pandainya bandit kecil beroperasi, akhirnya gagal juga.

Rabu (29/11) pukul 09.00, si bocah ditangkap warga. Dia gagal menjambret tas ibu-ibu di Jalan Peta, Gunungroay, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

BACA JUGA: Komplotan Jambret Tepergok Menyamar jadi Ulama

Cucu Supriatna, ketua RT di Jalan Gunungroay, menjelaskan, saat ditangkap warga, AC menggunakan seragam sekolah tingkat pertama.

"Barang korban aman. Pelakunya juga di bawah umur, jadi diminta supaya diserahkan ke sekolah saja," ungkap Cucu di Mapolsek Tawang.

BACA JUGA: Sehidup Semati, Pasutri di Penjara Bersama

AC mengaku kepada warga sudah sering melakukan penjambretan. Lokasinya tersebar di beberapa tempat di Kota Tasikmalaya.

Dia melakukan perbuatan terlarang itu atas tekanan dan ancaman AD.

Mengetahui informasi tersebut, warga melaporkan kasus penjambretan itu ke Polsek Tawang.

AC yang sudah di sekolahnya lalu dijemput anggota Polsek Tawang. Dengan hati-hati, polisi memeriksa AC.

Kepada polisi, dengan polos, AC mengaku sudah 12 kali menjambret. Hal itu dilakukan karena dia dipaksa AD.

Sebanyak 12 kali penjambretan itu dilakukannya selama berbulan-bulan.

Lokasinya tersebar di berbagai tempat sekitar pusat Kota Tasikmalaya.

"Bisa dapat laptop, uang, HP. Hasilnya disetor sama si bos (AD, Red)," tuturnya.

Dalam setiap aksinya, AC tidak mengetahui berapa hasilnya. Namun, dia diberi jatah Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu.

Semenjak jadi korban eksploitasi AD, AC pun sering membolos sekolah.

Sebab, warga Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, tersebut harus ikut AD. "Karena saya dipaksa," katanya.

Hubungan AC dan AD bermula dari sebuah warung. Bocah itu diajak dan dipaksa "si bos" mengonsumsi miras.

Karena takut, AC pun ikut minum. Itu dilakukannya berulang. "Saya harus ikut mabuk juga," tuturnya.

Kasus tersebut saat ini dalam penanganan Polsek Tawang. Aparat kepolisian tengah melakukan pengembangan untuk menangkap pria yang melakukan eksploitasi terhadap AC. (rga/c25/ami/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia Pelaku yang Doyan Jambret Tas Ibu-Ibu


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler