Masih Moncer, Harga Emas Diprediksi Terus Menguat hingga Sebegini

Sabtu, 13 November 2021 – 06:32 WIB
Harga emas mencetak kenaikan mingguan terbesar dalam enam bulan lantaran lonjakan harga-harga konsumen AS. Ilustrasi: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Harga emas makin berkilau karena penguatan pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).

Harga emas mencetak kenaikan mingguan terbesar dalam enam bulan lantaran lonjakan harga-harga konsumen AS.

BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Bikin Bahagia, Mantap!

Hal itu mendorong investor membeli aset lindung nilai terhadap inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD 4,6 atau 0,25 persen menjadi ditutup pada USD 1.868,50 per ounce, memperpanjang kenaikan untuk hari ketujuh berturut-turut dan meningkat sekitar 2,8 persen untuk minggu ini.

BACA JUGA: Mantap Bun! Harga Emas Pecah Rekor, Tertinggi Sejak 5 Bulan Terakhir

Sehari sebelumnya, Kamis (11/11) emas berjangka melonjak USD 15,6 atau 0,84 persen menjadi USD 1.863,90. Pada Rabu (10/11) emas menanjak USD 17,5 atau 0,96 persen menjadi USD 1.848,30.

Harga emas pun telah naik sekitar USD 110 sejak 3 November didukung oleh kekhawatiran inflasi dan suku bunga bank-bank sentral yang akan tetap rendah untuk saat ini.

BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Memelesat dengan Mantap, Jadi Sebegini

Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago Phillip Streible menyebut harga sempat turun hampir satu persen di awal sesi perdagangan.

“Ini hari korektif. Pedagang mengambil keuntungan setelah reli luar biasa. Logikanya, jika anda tidak mengambil sesuatu dari meja dengan reli USD 100, anda akan menjadi agak bodoh,” kata Streible.

Data ekonomi suram yang dirilis pada Jumat (12/11) juga mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 4,4 juta orang secara sukarela berhenti dari pekerjaan mereka pada September, naik dari 4,3 juta pada Agustus dan terbesar dalam dua dekade yang telah dilacak oleh pemerintah.

Data awal indeks sentimen konsumen Universitas Michigan jatuh ke 66,8 pada November, terendah sejak November 2011 dan jauh di bawah perkiraan para ekonom 72,5.

Emas juga mengabaikan penguatan USD minggu ini. Hal itu akibat dari fokus investor tertuju pada data lonjakan besar harga-harga konsumen AS pada Oktober.

Mata uang AS yang lebih kuat biasanya mengurangi permintaan emas di antara pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Analis Societe Generale memperkirakan harga emas akan mencapai rata-rata USD 1.950 per ounce pada kuartal pertama 2022, mengingat komitmen baru dari Federal Reserve untuk mendukung ekonomi sementara membiarkan angka inflasi lebih tinggi.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah dan meningkatkan peluang kerugian memegang emas, yang tidak membayar bunga.

"Itu akan membatasi setiap kenaikan emas, imbal hasil pada obligasi Pemerintah AS 10-tahun beringsut lebih tinggi," kata Analis Societe Generale. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler