Masih Optimis Meski Target Lifting Meleset

Sabtu, 18 Desember 2010 – 09:29 WIB

JAKARTA — Pemerintah tampaknya harus menyerah soal target lifting minyak sebesar 965 ribu barel per hari pada tahun iniTarget lifting sulit tercapai karena pengaruh bencana yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Riau

BACA JUGA: Iklim Ekstrim Ancam Perekonomian Tahun Depan



Namun kondisi tersebut diyakini pemerintah tidak akan berpengaruh pada target lifting pada tahun depan
"Untuk tahun ini memang cukup sulit

BACA JUGA: Rp 1,7 Triliun Aset Eks Komunis jadi Milik Negara

Apalagi akibat kecelakaan (di Riau) lalu itu
Tapi demikian tidak berpengaruh besarlah kepada penerimaan

BACA JUGA: Demi Pembatasan, Kuningisasi Plat Mobil Dimudahkan

Karena produksi gas kita meningkatJadi kalaupun ada pengaruh, paling hanya kecil," kata Menteri koordinator bidang ekonomi, Hatta Rajasa pada wartawan di Jakarta, (17/12).

Meski target lifting minyak di 2010 terganggu, namun pemerintah tidak akan mengkoreksi target lifting pada tahun 2011Karena kata Hatta, permasalahan yang terjadi sepanjang 2010 telah diatasi semaksimal mungkin agar tidak terulang lagiTermasuk, dorongan kepada kontraktor kerjasama untuk mencapai target lifting.

"Kita tidak akan mengkoreksi target tahun depanSaya yakin, ESDM sudah melakukan berbagai upaya pendorongan kepada kontraktor agar mencapai target lifting," kata Hatta.

Sebagaimana yang diketahui, pemerintah mulai waswas perihal lifting minyak sejak terjadinya kebocoran pipa gas yang dikelola PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) di titik KP 277, Desa Kampung Sawah, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Sei Berida, Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau iniAkibat kebocoran itu, BPH Migas harus rela kehilangan potensi produksi minyak mentah (lifting) hampir 160 ribu barel per hari (bph)Pasalnya, secara umum produksi PT Chevron terganggu akibat insiden bocornya pipa gas tersebut

Sebab, pipa PT TGI menyalurkan gas dari lapangan gas Grissik di Palembang, Sumatera Selatan, ke lapangan Duri di Kabupaten Bengkalis, RiauPasokan gas itu dibutuhkan untuk penghematan pengadaan pembangkit energi listrik, dalam melakukan injeksi uap steamflood pada 4.200 sumur PT CPI di lapangan Duri.

"Chevron itu menyumbang hampir 50 persen dari total produksi nasionalSekarang itu saja, hampir 500 ribu (bph) dari target 960 ribu bphDulu bahkan pernah 850 ribu," kata Hatta sebelumnya.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari 2.129 Perkara Lelang, Hanya 38 Selesai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler