jpnn.com, CIREBON - Seorang pelajar SMA di Cirebon harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di Polresta Cirebon.
Pelajar berinisial MRF (18) itu ditangkap setelah membacok seorang montir bengkel pada Rabu (7/12).
BACA JUGA: Cemburu Buta, Erwinsyah Tembak dan Bacok Teman Pria Mantan Istri
"Kami menangkap dan menahan pelajar yang membacok montir setelah dilerai agar tidak tawuran," ujar Kapolresta Cirebon Kombes Arif Budiman.
Arif mengatakan MRF merupakan siswa sekolah menengah atas (SMA) swasta di Cirebon.
BACA JUGA: Giman Dibegal di Bekasi, Motor Raib, Banyak Luka Bacok
Menurut Kapolresta, pembacokan terjadi pada Rabu (7/12) sekitar pukul 13.30 WIB.
Saat itu ada sejumlah pelajar yang sedang konvoi menggunakan sepeda motor dengan membawa bendera dan diindikasikan akan tawuran.
BACA JUGA: Pelajar ini Raja Tega, Montir yang Cegah Tawuran Malah Dibacok
Ketika berada di tempat kejadian perkara di Jalan Fatahillah, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, gerombolan pelajar itu kemudian dinasihati oleh pemilik bengkel karena dikhawatirkan akan terjadi tawuran.
"Setelah itu, kelompok pelajar pergi, tetapi tidak lama kemudian kembali lagi dengan melakukan pengancaman kepada pemilik bengkel," tutur Arif.
Lalu salah satu montir bengkel mencoba melerai, tetapi nahas korban terkena sabetan senjata tajam di bagian leher.
Arif menambahkan setelah melakukan pembacokan, para pelajar itu kabur mengendarai sepeda motor.
Petugas pun berhasil menangkap MRF kurang dari sepuluh jam setelah melakukan pembacokan.
MRF yang sudah ditetapkan sebagai tersangka saat ini ditahan di Mapolresta Cirebon untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pelajar itu dijerat dengan Pasal 351 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama lima tahun.
"Kami imbau kepada sekolah, orang tua, dan pihak lainnya agar mengawasi dengan lebih ketat anak-anak pelajar karena kejadian tawuran antarpelajar bukan terjadi kali ini saja," tegas Kapolresta Arif. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Pembacokan di Cipayung Jaktim Ditangkap
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha