Masih Pencarian Korban Longsor di Nganjuk

Selasa, 11 April 2017 – 13:42 WIB
Longsor di Nganjuk, Jatim. Foto: Pojokpitu/JPG

jpnn.com, NGANJUK - Petugas gabungan masih mencari korban bencana longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Nganjuk, Minggu.

Sayang, pencarian yang dimulai sekitar pukul 13.00 kemarin itu belum membuahkan hasil.

BACA JUGA: Mensos Santuni Ahli Waris Korban Tewas Longsor Nganjuk

Berdasar informasi yang dihimpun koran ini, pencairan oleh tiga tim yang masing-masing beranggotakan sepuluh orang tersebut dilakukan di dua titik yang terpisah.

Yakni, titik di sebelah timur lokasi longsor yang diyakini sebagai tempat hilangnya Paidi, 55, warga Dusun Janti, Desa Blongko, Kecamatan Ngetos.

BACA JUGA: Longsor Sawah, Lima Warga Tertimbun

Kemudian, titik di bawah lokasi longsor yang diduga menjadi tempat terpendamnya empat korban lainnya.

Yakni, Muhammad Kodri, 15; Doni, 23; Dwi Yulianto, 17; dan Bayu, 14. Keempatnya merupakan warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kecamatan Ngetos.

"Dua jam tim evakuasi sudah ke titik pertama," kata Dandim 0810 Nganjuk Letkol Arh. Sri Rusyono yang oleh Bupati Taufiqurrahman ditunjuk sebagai incident commander (IC) setelah bencana longsor ditetapkan dalam status darurat bencana.

Sri mengakui, mengevakuasi material longsor seluas 9 hektare dari ketinggian 100 meter itu bukanlah hal yang mudah.

Selain lokasi kejadian yang memiliki kemiringan 45 derajat, medan menuju ke sana naik-turun serta berkelok.

Untuk menuju lokasi, dari posko bencana yang hanya berjarak 1 kilometer, dibutuhkan waktu 30 menit.

Belum lagi, tim gabungan harus mempertimbangkan aspek keselamatan mereka. Sebab, ada beberapa kemungkinan terjadinya bencana setiap saat.

Di antaranya, kemungkinan longsor susulan hingga dorongan material yang saat ini berkumpul di sungai di bawah lokasi longsor.

"Itu (potensi kerawanan bencana, Red) sesuai analisis dari Basarnas (Badan SAR Nasional)," terangnya.

Karena harus mempertimbangkan beberapa aspek itu sebelum melakukan evakuasi, kemarin tim yang terdiri atas TNI, polisi, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), Basarnas, dan relawan tersebut membuat sejumlah pemetaan.

Terutama untuk menentukan titik mana yang harus digali dari longsoran yang lebarnya mencapai 150 meter itu.

"Petugas beberapa kali harus menyurvei dan menganalisis kondisi cuaca serta medannya," imbuh Sri terkait evakuasi di dua titik yang dimulai kemarin tersebut.

Sementara itu, meski sudah menggali tanah longsoran di sebelah timur lokasi dengan kedalaman 1 meter dan lebar 4 meter, tim gabungan belum mendapatkan hasil apa pun.

Petunjuk keberadaan jenazah Paidi dan empat korban lainnya belum diketahui.

Setelah menggali pukul 13.00-15.00 kemarin, tim memutuskan untuk menghentikan evakuasi karena cuaca mulai mendung.

"Keselamatan tim juga menjadi pertimbangan kami. Pencarian dihentikan lebih dulu," tegasnya.

Pencarian korban, lanjut Sri, akan kembali dilanjutkan hari ini.

Seperti sebelumnya, dia menyebutkan bahwa tim akan mempertimbangkan segala aspek di lokasi.

Terutama medan dan cuaca di lokasi longsor. "Sewaktu-waktu bisa turun hujan. Besok (hari ini, Red) kami evaluasi lagi," imbuhnya. (noe/ut/c24/diq/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler