Mensos Santuni Ahli Waris Korban Tewas Longsor Nganjuk

Senin, 10 April 2017 – 20:58 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat menemui para ahli waris korban longsor di Nganjuk, Jawa Timur, Senin. Foto: source for JPNN

jpnn.com, NGANJUK - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel dan Dusun Jati, Desa Blongko Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Senin (10/4).

Tiba di lokasi sekira pukul 15.00 WIB, Mensos langsung meninjau dapur umum yang dikelola TAGANA untuk menyiapkan logistik relawan dan tim pencarian korban.

BACA JUGA: Khofifah Bagi-bagi Telur untuk Anak-anak Penerima PKH

Rombongan kemudian bergerak ke Posko Bencana Alam dilanjutkan peninjauan lokasi longsor desa Kepel kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.

Dalam kesempatan tersebut Mensos menyerahkan santunan kematian kepada ahli waris korban meninggal dunia akibat longsor. Sebanyak lima orang menjadi korban tanah longsor pada Minggu (9/4) di dusun Dlopo, Desa Kepel.

BACA JUGA: Longsor Sawah, Lima Warga Tertimbun

Korban meninggal terdiri dari kakak beradik Donny (24) dan Bayu (14), Kodri (16), Dwi (18). Keempatnya merupakan warga Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos. Korban kelima adalah Paidi (55) warga Dusun Jati Desa Blongko, Kecamatan Ngetos.

Setiap korban meninggal mendapat santunan Rp15.000.000 sehingga total santunan yang diberikan kepada ahli waris adalah Rp75.000.000. Mensos juga menyerahkan bantuan logistik untuk bencana alam Kabupaten Nganjuk senilai Rp78.976.285.

BACA JUGA: Menteri Khofifah: PKH 2018 akan Jangkau 10 Juta KPM

"Bapak, kami turut berduka cita atas meninggalnya anak Bapak. Ikhlas ya Pak, Insya Allah mereka mendapat tempat terbaik di sisi Allah," kata Mensos kepada Aksan, orangtua Donny dan Bayu.

Bapak dengan tiga anak itu bercerita sebelum kejadian tidak mendapat firasat apapun. Ia mengaku keduanya bahkan belum berpamitan saat meninggalkan rumah. Donny merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, sementara Bayu merupakan anak bungsu.

"Donny ini dulu ikut pecinta alam. Saya tidak menyangka dia mengajak adiknya melihat longsor," ujar Aksan lirih.

Usai menyerahkan bantuan rombongan bergegas menuju lokasi longsor. Meski sempat dicegah karena tingkat kerawanannya tinggi dan masih ada kemungkinan tanah bergerak, namun Khofifah tetap melanjutkan peninjauan dengan menggunakan motor trail.

Mensos meyakini seeing is believing sehingga ketika akan menyiapkan sebuah keputusan dan tindakan, telah didasarkan pada realitas empirik di lapangan.

"Apalagi ini lempengan gunung Wilis dari Trenggalek, Ponorogo, Nganjuk, Kediri sehingga masing-masing kabupaten ini betul-betul harus menyiapkan rencana tata ruang yang aman bagi warganya," ujar Mensos setelah meninjau bekas longsoran.

Di akhir kegiatan, Mensos berkunjung ke rumah duka keluarga Aksan. Istri Aksan, Hartini tampak sangat terpukul kehilangan dua puteranya sekaligus. Mensos membacakan doa untuk Donny dan Bayu serta mendoakan agar keluarganya sabar dan ikhlas.

Sementara itu Bupati Nganjuk Taufiqurrahman mengungkapkan longsor pertama terjadi Sabtu (8/4) dengan lebar 252 meter dan panjang 202 meter. Pada Minggu (9/4) hujan mengguyur dengan intensitas ringan di Kecamatan Ngetos.

Hujan ringan mengakibatkan tanah bergerak terjadi pada jam 11.00 WIB dan memperlebar area longsor sekira 310 meter, panjang 900 meter. Longsor menutupi aliran sungai serta merusak areal pertanian.

Taufiqurrahman mengatakan tanah bergerak menimbun warga yang sedang melakukan aktivitas di area persawahan. Menurut keterangan saksi, korban meninggal Paidi sedang mencari rumput. Sedangkan empat korban meninggal lainnya sedang mengabadikan longsor.

Hingga Senin siang (10/4), sejumlah upaya telah dilakukan untuk melakukan evakuasi korban. Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk mengerahkan seluruh mitra dinas sosial terdiri dari TAGANA sebanyak 20 personil, Pendamping PKH sebanyak 130 orang, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) sebanyak 20 orang dan 2 Pekerja Sosial.

Sementara terkait bantuan permakanan TAGANA telah mendirikan dapur umum sementara tim dari Dinas Sosial Kabuoaten Nganjuk telah diterjunkan untuk memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga korban.

Dalam kunjungannya Mensos didampingi Bupati Nganjuk Taufiqurrahman, Danrem Madiun Kol. Inf. Piek Budiyakto, Dandim 0810 Letkol Arh. Sri Rusyono, Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sadono serta Wakil Bupati Nganjuk Abdul Wahid Badrus.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mensos Genjot Verivali Data Kemiskinan Berbasis Digital


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler