Masih Tempati Rumah di Nusukan Solo, Yuli: Kalau Mau Dihancurkan, Silakan Saja

Kamis, 02 Desember 2021 – 17:19 WIB
Yuli Sarwosih (39) warga Nusukan, Banjarsari, Surakarta saat hendak pergi bersama putrinya, (Rabu 1/12/2021) siang. Foto : Romensy Augustino/JPNN.com

jpnn.com, SOLO - Petugas dari Balai Perkeretaapian Jawa Tengah (Jateng) mulai meratakan puluhan rumah yang telah dikosongkan warga di bantaran rel kereta api, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Surakarta.

Puluhan kepala keluarga (KK) di Nusukan Solo yang mengosongkan rumah mereka itu sebelumnya telah diberikan uang santunan oleh pemerintah melalui PT KAI.

BACA JUGA: Total 552 KK yang Mengosongkan Rumah Mereka di Banjarsari hingga Nusukan Solo

Penggusuran warga yang sudah tinggal di bantaran rel itu selama belasan bahkan puluhan tahun, itu dilakukan demi pembangunan Rel Ganda Fase 1 Solo-Semarang (Solo Balapan-Kadipiro).

Pantauan JPNN.com pada Rabu (1/12), pihak Balai Perkeretaapian Jateng mengerahkan petugasnya menggunakan dua ekskavator untuk menghancurkan puluhan rumah kosong di bantaran rel sebelah barat itu.

BACA JUGA: LBH Pelita Umat Kritisi Ucapan Jenderal Dudung soal Tuhan bukan Orang Arab

Namun, awak media ini menemukan ada warga Kampung Bonorejo RT 01/RW 017 Nusukan Solo bernama Yuli Sarwosih (39) yang masih menempati rumahnya.

Yuli mengatakan pihak PT KAI sudah mulai meratakan bangunan rumah di kampung itu sejak Senin (29/11) lalu.

BACA JUGA: Ribuan Massa 212 Kumpul di Gedung Umat Islam Solo, Ada Pesan dari Kombes Ade Nih!

Perempuan itu juga telah menerima uang santunan sebesar Rp 53 juta dari pemerintah untuk bangunan rumahnya yang berukuran 4x6 meter persegi.

Walakin, Yuli masih tinggal di rumah berkelir oranye yang sudah 20 tahun ditempatinya.

"Sebenarnya, saya sudah mengungsi ke Kampung Bonoloyo. Ini masih menunggu tukang merampungkan rumah baru kami di dekat sini," kata Yuli.

Sebelum rumahnya dirobohkan, ibu dua anak itu bersama keluarganya masih akan menempatinya untuk berteduh.

"Kalau mau dihancurkan, ya silakan saja. Yang penting masih bisa buat berteduh," ucapnya.

Yuli pun mencoba ikhlas ketika diminta PT KAI untuk pindah. Dia pun menyadari lahan yang ditempatinya itu milik pemerintah.

BACA JUGA: Begini Kondisi Ratusan Rumah di Nusukan Solo yang Dikosongkan Pemiliknya

"Sebenarnya, kalau ditanya, (maunya) tidak usah diberi uang tetapi tetap tinggal di sini. Saya sudah merasa nyaman meski hidup di bantaran rel," pungkas Yuli.

Sebelumnya, Balai Perkerataapian Jateng menargetkan pada awal 2022, peletakan batu pertama pembangunan Rel Ganda Fase 1 Solo-Semarang (Solo Balapan-Kadipiro) sudah bisa dilakukan. (mcr21/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler