jpnn.com, SOLO - Sebanyak 552 KK (kepala keluarga) dari empat kelurahan di Surakarta, Jawa Tengah) harus mengosongkan rumah mereka akibat tergusur oleh proyek pembangunan Rel Ganda Fase 1 Solo-Semarang (Solo Balapan-Kadipiro).
Ratusan KK warga empat kelurahan, yakni Banjarsari, Joglo, Gilingan, dan Nusukan Solo itu selama ini telah menempati lahan di bantaran rel.
BACA JUGA: Ratusan Warga Nusukan Solo Mulai Mengosongkan Rumah Mereka, Lihat
Warga yang tergusur itu telah mendapatkan santunan dampak sosial dari Pemerintah Pusat melalui PT KAI, tepatnya Balai Perkeretaapian Jateng.
Pemerintah megalokasikan anggaran sekitar Rp 32 miliar untuk menyantuni ratusan KK tersebut.
BACA JUGA: YN Hamil Setelah 5 Kali Dicabuli, Pelakunya Ternyata, Astagfirullah
Setelah rumah-rumah warga itu dikosongkan, bangunannya akan dihancurkan.
Lurah Nusukan Utik Sri Wahyuni menyebut warganya yang terdampak sudah menerima santunan pada 17-19 November lalu.
BACA JUGA: Erick Thohir & Toilet Gratis di SPBU, Sentilan Arief Poyuono Menohok
"Yang terdampak adalah warga yang tinggal dan mendirikan tempat usaha di bantaran rel," ucap Utik, Selasa (23/11).
Dia juga menyebut hanya tinggal beberapa keluarga saja yang belum mengosongkan rumah mereka lantaran masih mencari tempat tinggal baru.
Utik juga menerangkan warga yang tinggal di bantaran rel itu diperlakukan sama, tidak membeda-bedakan status KTP Surakarta maupun luar daerah.
"Yang dinilai bangunannya, bukan status kependudukannya," tandas Utik.
Sementara itu, Parni Yoga (50), warga Bonorejo RT 04/RW 017 Kelurahan Nusukan mengaku menerima uang santunan sebesar Rp 65 juta. Dia pun telah mengosongkan rumahnya. (mcr21/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : M. Fathra Nazrul Islam, Romensy Augustino