Masindo Ajak Masyarakat Sadar dan Peduli Risiko

Selasa, 06 Desember 2022 – 20:42 WIB
Suasana Festival MASINDO: Road to Hari Sadar Risiko 2022 di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (4/12). Foto: Dokumentasi Masindo

jpnn.com, BANDUNG - Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) menggelar Festival MASINDO: Road to Hari Sadar Risiko 2022 di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (4/12).

Acara itu merupakan bentuk kolaborasi antara Masindo dan komunitas maupun individu penggiat budaya sadar risiko di Kota Bandung.

BACA JUGA: Apa Risiko Keguguran Berkali-kali? Simak Penjelasan Dokter Kandungan dari Siloam Hospitals

Adapun terbentuknya Masindo berawal dari masih minimnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap risiko yang ada di sekitarnya dan cara penanggulangannya.

Perkumpulan itu terdiri dari individu dan organisasi yang memiliki persamaan pandangan serta visi untuk memasyarakatkan budaya sadar risiko.

BACA JUGA: Produk Tembakau Alternatif Bisa Kurangi Risiko Kesehatan

Kepala Bidang Ketahanan, Ekonomi, sosial, Budaya, Agama, dan Ormas  Kesbangpol Kota Bandung Apep Insan Farid mengapresiasi inisiatif Masindo dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap perilaku berisiko 

"Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam membangun paradigma. Kami memerlukan peran serta komunitas seperti Masindo untuk memberikan edukasi kepada masyarakat umum," kata Apep dalam keterangan tertulis.

BACA JUGA: Ganjar Desak Pemerintah Segera Daftarkan Kebaya Sebagai Warisan Budaya tak Benda ke UNESCO

Ketua Masindo Dimas Syailendra R mengatakan pihaknya mempunyai visi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sadar dan peduli risiko untuk hidup lebih sehat secara jasmani dan rohani. 

"Untuk merealisasikan visi tersebut, Masindo berupaya membangun kesadaran mengenai risiko, dampak, dan strategi menguranginya," ujar Dimas.

Adapun salah satu upaya yang sedang aktif dilakukan Masindo, yakni edukasi terkait konsep pengurangan bahaya (harm reduction) guna mengurangi risiko kesehatan, lingkungan, dan sosial.

"Konsep ini telah banyak diadopsi dalam kebijakan pemerintah maupun kebiasaan masyarakat, contoh yang paling sering ditemui belakangan ini adalah penerapan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko terpapar virus," ujar Dimas. (cr1/jpnn)


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler