jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu masih geram dengan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebut dirinya ikut mengintimidasi saksi kasus dugaan korupsi e-KTP Miryam S Haryani.
Dia juga tidak sependapat dengan pimpinan KPK yang menyebut penggunaan hak angket DPR terhadap penyidikan kasus tersebut akan menghambat penanganan perkara itu di lembaga antirasuah.
BACA JUGA: KPK Sesalkan Pemberian Cuti untuk Terpidana Korupsi Hambalang
"Itu kata KPK. Gini, saya mau tantang nih. Penyebutan nama saya di depan persidangan, buka tuh rekamannya, benar gak ada. Saya mau Tantang. Gak usah pakai angket," ujar Masinton di Jakarta Pusat, Sabtu (22/4).
Politikus PDIP itu mengatakan, hanya dengan membuka rekamanan pemeriksaan Miryam, maka penyebutan namanya bersama lima orang anggota dan pimpinan Komisi III DPR yang disutuh mengintimidasi akan terbuka.
"Saya tantang. Buka, siapa yang berbohong. KPK sedang mengkriminalisasi saya atau memang saya menekan Miryam, buktikan," tegas dia.
BACA JUGA: Dua Pria Tercurigai Penyiram Novel Ternyata Informan Polisi
Dia menyatakan bergulirnya rencana pembentukan Pansus Angket KPK, terjadi setelah Agus Raharjo Cs tidak mau lmembuka rekaman pemeriksaan Miryam, meskipun dalam forum tertutup di DPR.
Masinton menambahkan, persoalan di KPK. Itu banyak. Termasuk soal ketidakpatuhan KPK terhadap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Karena itu, dia meminta Agus cs tidak perlu alergi dengan pengawasan oleh DPR lewat penggunaan hak angket.
BACA JUGA: KPK Mulai Sentuh Kasus BLBI Sjamsul Nursalim
"Jangan apa-apa terhadap KPK dianggap melemahkan, dianggap pro koruptor. Jangan KPK itu jadi komisi yang melakukan koruptorisasi siapa pun yang menentang mengkritik KPK," pungkas dia.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Masinton Pengin Anies-Sandi Lebih Hebat dari Ahok-Djarot
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam