TOKYO - Sebuah maskapai penerbangan murah di Jepang, Skymark Airlines memicu aksi protes terkait rencananya melayani rute domestik. Penyebabnya, maskapai itu bakal menugaskan para pramugarinya mengenakan rok supermini ala 1960-an.
Pihak yang mengajukan protes atas rencana itu adalah serikat pekerja awak kabin. “Kami khawatir bahwa rancangan seragam ini akan menimbulkan masalah, termasuk pelecehan seksual,” tulis pernyataan Federasi Awak Kabin Jepang seperti dikutip laman NDtv dari AFP, Selasa (11/3).
Menurut serikat pekerja, pihak maskapai jelas ingin mendongkrak jumlah pelanggan melalui kebijakan pramugari berrok supermini itu. Tapi, serikat pekerja menganggap cara itu tak patut. “Cara ini menunjukkan perusahaan memperlakukan perempuan seperti barang dagangan,” lanjut pernyataan serikat pekerja.
BACA JUGA: Selandia Baru Gelar Referendum Ganti Bendera Nasionalnya
Salah satu kekhawatiran yang muncul justru menganggap rok supermini itu akan membuat para pramugari tak akan efektif dalam bekerja. Sebab, bisa saja rok itu mengundang penumpang nakal yang menggoda dengan kerlingan mata atau menjepret paha di balik rok supermini dengan kamera di telepon seluler.
Namun, pihak Skymark Airlines membantah tudingan itu. Rencananya, seragam baru itu akan diluncurkan untuk rute domestik yang dilayani Skymark Airlines dengan Airbus A330 pada musim semi mendatang.
BACA JUGA: FAO Khawatirkan Terjadinya Kerusuhan Sosial Akibat Rawan Pangan
Pekan lalu, bos Skymark Airlines, Shinichi Nishikubo mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memaksa pramugari yang enggan memakai seragam supermini. Karenanya ia menyayangkan kritik yang muncul dari serikat pekerja. “Ini mengecewakan bahwa seragam yang dirancang sebagai bagian iklan justru dilihat dengan cara yang berbeda,” katanya.(afp/ara/jpnn)
BACA JUGA: Satu Lagi Pria Iran Teridentifikasi Pengguna Paspor Curian
BACA ARTIKEL LAINNYA... Snowden Bangga Lawan Amerika
Redaktur : Tim Redaksi