jpnn.com - MEDAN- Peningkatan frekuensi erupsi gunung Sinabung masih terus dirasakan masyarakat Medan. Meski berjarak cukup jauh yakni sekitar 50 kilometer, namun hujan debu vulkanik masih terus terjadi di Medan hingga Minggu (24/11) siang.
Panjangnya durasi hujan debu vulkanik yang terjadi sejak Sabtu (23/11) malam sekitar pukul 23.00 WIB itu, membuat warga mulai panik. Pasalnya, warga yang membutuhkan pelindung pernapasan dari dampak negatif debu vulkanik, kesulitan mendapatkan masker.
BACA JUGA: Ratusan Korban Sinabung Ngungsi ke Langkat
Pantauan Sumut Pos (Grup JPNN), sejumlah apotek dan supermarket yang biasanya menjual masker, sudah kehabisan stok. Jikapun masih ada yang tersisa, warga harus antre cukup lama, mengingat ramainya pembeli.
"Kami punya stok sekitar 10 kotak. Masing-masing isinya 50 masker. Dari pukul 09.00 WIB pagi tadi, sudah banyak yang membeli, dan kurang dari dua jam, semuanya sudah ludes. Padahal kami sudah membatasi perorang hanya boleh beli dua lembar," jelas Beni (32), pegawai apotek di Jalan HM Yamin Medan.
BACA JUGA: Cegah Banjir, Pemerintah Cek Tanggul Rawan Banjir
Sejumlah apotek di Jalan Sisingamangaraja juga kehabisan stok masker. Pantauan wartawan Sumut Pos (Grup JPNN) pada Minggu (24/11) siang, pukul 14.00 WIB, sejumlah apotek mengaku kehabisan stok.
"Masker habis Bang, dari tadi siang sudah tidak ada lagi. Tadi sempat belanja juga siang. Tapi jam 2 siang tadi sudah habis," kata Satria, penjaga apotek di kawasan Simpang Limun.
BACA JUGA: Pembebasan Lahan Terhambat, Akses Kualanamu Tersendat
Sama juga seperti di kawasan Marindal hingga Sukaramai, sebanyak 6 apotek yang didatangi wartawan Sumut Pos mengaku kehabisan stok masker.
Senada Head Officer PT Kimia Farma di Medan, Alwi menyampaikan, semenjak erupsi perdana Gunung Sinabung tiga minggu lalu, stok masker di PT Kimia Farma di Medan memang sudah habis. Padahal biasanya penjualan selama ini cukup sulit dilakukan.
"Mulai dari tiga minggu lalu sudah habis. Bahkan 10 apotek kami di Medan juga sudah mulai kekosongan stok," katanya.
Untuk itu, PT Kimia Farma yang ada di Medan akan segera melakukan pengadaan stok masker pada Senin (25/11), mengingat tingginya permintaan. Sebelumnya 25 kotak yang berisi 100 masker ludes akibat tingginya permintaan. Bahkan para donatur yang ingin memberikan bantuan ke korban Gunung Sinabung juga terpaksa mengurungkan niatnya membeli dari PT.Kimia Farma.
"Ada tadi yang mau beli dalam jumlah besar untuk diberikan ke pengungsi, saya bilang sudah habis. Terpaksa dia beli dari apotik-apotik yang ada," katanya.
Pembagian masker secara gratis sejak semalam sebenarnya sudah dilakukan oleh sejumlah pihak. Diantaranya PMI, LSM dan juga instansi pemerintah. Namun akibat tingginya permintaan, dan sebaran pembagian masker gratis yang tak menyeluruh, membuat warga masih kesulitan mendapatkan masker.
Sementara itu, Rinaldi, seorang pengendara sepeda motor, mengaku sengaja mencari masker karena takut terkena Ispa yang dapat ditimbulkan debu vulkanik letusan Gunung Sinabung.
"Yang kita takutkan, kena ISPA. Makanya kalau lagi di luar rumah saya pakai masker. Dari mata saja sudah terasa debunya," katanya.(mag-5/mag-2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Tunggu Laporan KPU Kota Gorontalo
Redaktur : Tim Redaksi