jpnn.com - NEW DELHI - Kemarahan massa terhadap maraknya kasus pemerkosaan di India dilampiaskan dengan aksi main hakim sendiri.
Itulah yang terjadi di Negara Bagian Nagaland di wilayah timur laut India pada Kamis waktu setempat (5/3). Massa beramai-ramai menyeret terdakwa kasus pemerkosaan dari penjara dan merajamnya hingga tewas.
Ribuan warga mengepung Penjara Pusat Dimapur di Kota Dimapur, kota terbesar Nagaland, pada Kamis lalu. Disulut amarah, massa pun memaksa masuk penjara yang dijaga ketat oleh petugas tersebut.
BACA JUGA: Brutal! ISIS Remukkan Kota Peninggalan Bangsa Assyria
Mereka lantas menyeret paksa pria 25 tahun yang terbukti memerkosa gadis 18 tahun warga setempat ke luar penjara. Setelah itu, mereka mengamuk.
Pemerkosa asal Bangladesh tersebut tidak berkutik saat massa mengikatnya di jam menara, lantas merajam dan memukulinya dengan brutal. Polisi dan penjaga penjara yang menyaksikan amuk warga itu tidak bisa berbuat banyak.
Dalam hitungan menit, pemerkosa tersebut pun tewas mengenaskan. Tubuhnya terkulai lemah dengan luka dan lebam di sekujur tubuh.
"Tanpa ampun, massa yang diselimuti amarah itu melempari pelaku dengan batu dan memukulinya dengan tangan kosong," ujar Sunep Aier, salah seorang polisi Dimapur. Meski pelaku sudah tak bernyawa, massa masih melanjutkan aksinya.
BACA JUGA: Video Pamer Payudara Ini Bikin Pemerintah Mesir Marah
Mereka baru berhenti mengamuk setelah polisi melepaskan serangkaian tembakan. Bukan sekadar tembakan peringatan, tapi juga tembakan ke arah kerumunan warga.
Saat itu timah panas polisi sempat bersarang di tubuh salah seorang warga yang ikut merajam dan memukuli pelaku. "Pemuda 25 tahun yang terkena tembakan itu langsung dilarikan ke rumah sakit karena luka-lukanya cukup parah. Dia kemudian tewas setelah sempat dirawat sebentar," terang Meren Jamir, kepala polisi setempat. Sejauh ini polisi belum merilis nama atau identitas pria yang tewas tersebut.
Aksi main hakim sendiri yang sebelumnya tidak pernah terjadi di Dimapur itu membuat pemerintah resah. Kemarin (6/3) kepolisian menyiagakan sejumlah besar personelnya di seluruh penjuru kota. Bukan hanya itu. Pemerintah juga memberlakukan jam malam di Dimapur. Kebijakan tersebut diterapkan untuk mencegah aksi lanjutan. "Polisi berusaha mengambil alih kembali keadaan," tandas Jamir.
Ketegangan melingkupi Dimapur sejak akhir bulan lalu. Tepatnya, setelah tersangka pemerkosa itu tertangkap pada 24 Februari. Pelaku yang imigran gelap tersebut tidak hanya sekali memerkosa korban yang disebut-sebut sebagai seorang gadis suku pedalaman. Sebelum dibekuk aparat, kabarnya, pelaku sudah berkali-kali memerkosa korban.
Aksi biadab pelaku itulah yang membuat massa marah. Apalagi, sejauh ini proses hukum terhadap pelaku terkesan jalan di tempat. Karena itu, massa pun lantas memutuskan untuk menghabisi sendiri nyawa pelaku yang sudah mendekam di penjara. (AP/AFP/hep/c10/ami)
BACA JUGA: Nyetir sambil Main Facebook, Ibu Ini Didakwa Hilangkan Tiga Nyawa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Guru Anita Berpose Aduhai, Tapi Masih Dibolehkan Mengajar
Redaktur : Tim Redaksi