Massa Pro-Kontra akan Bertemu di Bundaran HI

Khawatir Provokasi, Polisi Dilarang Berpistol

Rabu, 09 Desember 2009 – 06:01 WIB
JAKARTA - Sejumlah elemen masyarakat tiba-tiba mengajukan perizinan untuk ikut aksi turun ke jalan hari iniDi antaranya yakni yang berasal dari Aliansi Rakyat Untuk SBY (Arus) dan Lumbung Informasi Rakyat ( LIRA)

BACA JUGA: KPK Paling Tepat Usut Century

Dua lembaga ini selama ini dikenal sebagai organ pendukung Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam perizinannya, kedua organ itu disebutkan akan menurunkan massa hingga 1000 orang
Sebelumnya, Gerakan Indonesia Bersih yang dimotori Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ali Mochtar Ngabalin dan sejumlah tokoh lainnya, sudah lebih dulu meminta perizinan di Polda Metro Jaya, Senin (7/12) lalu.

Dua kelompok massa itu pun dikhawatirkan membawa isu yang berbeda dan berselisih paham di tengah jalan

BACA JUGA: SBY: Satgas Pemberantasan Korupsi Hampir Rampung

"Memang mereka bukan dari kelompok kami," ujar Koordinator Koalisi Masyarakat Anti Korupsi, Fadjroel Rachman, yang juga anggota Gerakan Indonesia Bersih.

Fadjroel berharap elemen lain akan mendukung tuntutan Hari Anti Korupsi, yakni mengusut tuntas seluruh praktek korupsi, terutama kasus Bank Century
"Kalau isunya lain, saya justru khawatir akan terjadi perbedaan di lapangan

BACA JUGA: Presiden Akui Ada Serangan Balik Koruptor

Semoga saja tidak ada provokator," katanya.

Fadjroel mencontohkan, aksi pada hari Minggu (1/12) lalu, saat masa Kompak didatangi sekelompok orang berjaket hitam dan mengaku pro-polisi"Saat itu jelas kami diteror," katanya.

Sementara itu di Mabes Polri, Kapolri menjamin pelaksanaan demo hari ini lancar"Insya Allah semua komponen yang hadir di tengah-tengah masyarakat dalam rangka memperingati ini (Hari Anti Korupsi), tentunya akan damai dan memberikan satu kesejukan dalam rangkaian kegiatan yang dilakukan teman-teman semua," ujar Kapolri.

Pihaknya tidak akan mempermasalahkan aksi yang akan dilakukan, karena hal ini juga dilakukan diseluruh duniaNamun demikian katanya, prosedur pengamanan tentunya akan dilakukan oleh kepolisian"Kepolisian tetap akan memberikan pelayanan dalam rangka kegiatan tersebutKita akan amankan dengan sebaik-baiknya," kata jenderal bintang empat tersebut.

Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, menambahkan bahwa pihaknya sudah menerjunkan sedikitnya 10.000 personil yang bertugas dan 4.000 aparat cadangan dari kepolisianBoy mengungkapkan, pihaknya belum menerima informasi terkait kemungkinan adanya pengunjuk rasa bayaran yang bertujuan untuk memprovokasi.

Boy pun menegaskan, aparat kepolisian dari satuan Samapta dan Pengendali Masyarakat (Dalmas) tidak dibekali senjata api saat mengamankan aksi peringatan Hari Anti KorupsiTerkait adanya peredaran pesan singkat melalui telepon selular yang menyampaikan agar masyarakat lebih baik tinggal di rumah saat aksi peringatan Hari Anti Korupsi, Boy mengatakan hal tersebut merupakan upaya untuk menakuti masyarakat dan memprovokasi agar kondisi keamanan tidak kondusif.

Sejumlah aktivis anti korupsi memang sudah mendatangi Markas Besar Kepolisian RIMereka melaporkan rencana aksi damai memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia pada 9 Desember 2009 iniSalah satu yang terlihat hadir adalah anggota Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak), Adhie M Massardi"Kami tadi ketemu Pak Saleh SaafIntinya untuk peringatan Hari Anti Korupsi," ujar Adhie, Selasa (8/12) kemarinSaleh Saaf adalah Kepala Badan Intel Keamanan Mabes Polri berpangkat Inspektur Jenderal.

Mereka berkoordinasi demi kelancaraan aksi yang akan dipusatkan di Monumen Nasional ituMereka memastikan pengawalan dari polisi"Tapi kami juga mempunyai pengamanan internal dari Banser Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah," ujarnya.

Aksi massa yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Bersatu itu rencananya akan dimulai pukul 12.00 WIB iniDari kawasan Monas, mereka akan bergerak ke Bundaran Hotel IndonesiaMenurut Adhie, aksi akan diikuti sekitar 40 ribu orang dari 43 elemen masyarakat.

Ia memastikan aksi tersebut murni merupakan gerakan anti korupsiAdhie juga memastikan aksi itu tak akan ditunggangi kepentingan politis seperti kekhawatiran Presiden SBYKalaupun ada, katanya, itu berasal dari massa bayaran dan jaringan skandal Bank Century"Gerakan kami, gerakan anti kekerasan, karena diikuti oleh tokoh bangsa dan tokoh agamaKalau ada yang mengacau di situ, silakan polisi memproses sesuai hukum yang berlaku," ujarnya(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, DPR Minta Menkes Tutup Omni


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler