jpnn.com - jpnn.com - Puluhan massa mengatasnamakan Barisan Garuda Pancasila, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Jumat (3/2).
Mereka menuding Policy Advisor BPN Lin Che Wei telah berbuat sewenang-wenang. Setelah diduga melakukan komersialisasi tanah negara dan mencoba mencari keuntungan dari lahan milik negara.
BACA JUGA: Kasus Mengendap di Kejati, Polda Ancam Langsung ke KPK
"Lin Che Wei, yang merupakan Policy Advisor BPN RI, telah melakukan tindakan yang sangat tidak pantas sebagai pejabat negara dengan mengomersialisasikan tanah-tanah negara," ujar Juru bicara Barisan Garuda Pancasila Zulfikar Fauzi di depan kantor Kementerian ATR/BPN.
Menurut Zufikar, praktik komersialisasi diduga dilakukan Lin, melalui terbentuknya Bank Tanah.
BACA JUGA: Masih Banyak Warga Bingung Mengurus Sertifikat Tanah
Bank ini berfungsi sebagai badan usaha bagi penguasaan dan pemilikan kantong-kantong aset tanah, dengan cara pengambilan dokumen tanah negara, tanah kehutanan, tanah konsensi perusahaan besar, dan tanah terlantar.
Penguasaan Bank Tanah disinyalir juga meliputi letak dan koordinat sembilan juta hektar tanah objek reforma agraria, yang merupakan program strategis Presiden Jokowi dan Nawa Cita.
BACA JUGA: Ratu Markus Iming-imingi Polisi dengan BMW Sport
"Ini sama saja sentralisasi kekuasaan pemerintah ke tangan swasta," ucap Zulfikar.
Lin kata Zulfikar juga diduga berlaku sewenang-wenang bersama pejabat BPN laiannya Loso Judiantono. Hal itu ditunjukkan dengan pengambilalihan peran, tugas dan fungsi strategis para pejabat tinggi. Seperti sekretaris jenderal, inspektur jenderal dan direktur jenderal di BPN.
Bahkan dengan berani menegur dan mempermalukan para pejabat tinggi tersebut dalam rapat-rapat resmi.
"Karena itu kami meminta Lien Che Wei dan Loso Judianto ditangkap, karena jelas mengkhianati cita-cita pemerintah untuk mensejahterkan rakyat," pungkas Zulfikar.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut PTPN V Digoyang
Redaktur & Reporter : Ken Girsang