jpnn.com - MEDAN - Kampanye calon ketua umum Partai Golkar Zona I Sumatera Utara, Minggu (8/5) malam, diwarnai unjuk rasa. Belasan pemuda menuntut panitia membatalkan pencalonan kandidat calon yang terkait kasus "Papa Minta Saham".
Mereka membentangkan spanduk sepanjang sepuluh meter, persis di depan pintu masuk lokasi penyelenggaraan, di Grand Angkasa Medan bertuliskan. Isinya tegas menyuarakan, 'coret kandidat yang terkait kasus papa minta saham'.
"Kasus papa minta saham ini diketahui seluruh rakyat Indonesia. Mulai dari politisi, sampai tukang becak, tukang bangunan, pembantu, sampai dunia hiburan malam pun selalu menyinggung kasus tersebut," ujar Koordinator aksi Front Rakyat Pemantauan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Sumatera Utara (FRP PDPRI Sumut) Ridho.
BACA JUGA: Golkar Wajibkan Caketum Beri Setoran, Memangnya Partai Apaan?
Menurut Ridho, kasus tersebut cukup memalukan. Apalagi Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR juga telah menyidangkan kasusnya. Karena itu kalau sampai orang yang disebut-sebut dalam kasus tersebut, yaitu Setya Novanto terpilih, maka akan sangat merugikan Golkar dan masyarakat Indonesia.
"Jika ketuanya banyak bermasalah dengan hukum, apalagi diduga menjual aset ke asing, mau jadi apa bangsa dan negeri ini," ujarnya.
BACA JUGA: Senior HMI Meradang, Saut Terancam Dipolisikan
Karena itu Ridho dan belasan pengunjuk rasa lainnya, meminta petinggi Golkar memecat Setnov dari keanggotaannya di partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Kami meminta KPK, Kejagung, Kapolri agar tetap memeriksa dengan tegas dan serius persoalan kasus papa minta saham yang diduga melibatkan Setya Novanto," ujarnya.
BACA JUGA: Nusantara Mengaji, 342 Ribu Orang Khatam Alquran
Massa juga meminta panitia munaslub agar mencoret nama Setya Novanto, hingga kasus papa minta saham selesai ditangani KPK, Kejagung maupun Mabes Polri," ujar Ridho. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssttt... Ada Rumor Istana Dukung Papa Novanto
Redaktur : Tim Redaksi