jpnn.com, JAKARTA - Kinerja PT ABM Investama terus menggeliat hingga di pengujung semester-I 2023.
Pada enam bulan pertama tahun ini, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan senilai US$ 763,18 juta atau naik 17,01 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA: ABM Investama Sabet Penghargaan Platinum Plus dalam Penerapan ESG
Begitu pula dengan laba bersih perusahaan yang mengalami kenaikan 97,43 persen yang nilainya menjadi US$ 188,52 juta pada semester-I 2023.
Dalam rangka mendukung kegiatan operasional, perusahaan yang berkode saham ABMM ini tercatat telah melakukan belanja modal sekitar US$ 190 juta pada semester-I 2023.
BACA JUGA: ABM Investama Borong Penghargaan dari ICEA 2022
Perusahaan juga berhasil mengalirkan US$ 100 juta untuk investasi alat baru dalam rangka pertumbuhan bisnis.
Di sisi lain, perusahaan turut aktif menggencarkan program Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan energi ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
BACA JUGA: Ternyata Ini Penyebab ABM Raih Penghargaan ESG Disclosure Award 2022
Atas kepiawaian perusahaan dalam menjalankan bisnis dan berkomitmen membantu pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE), ABM berhasil masuk ke dalam jajaran 100 perusahaan besar versi Fortune.
“ABM Investama sebagai perusahaan energi yang masuk ke dalam 100 perusahaan besar versi Fortune tentunya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak. Capaian yang diraih saat ini menjadi bukti dan motivasi kami untuk terus mengembangkan bisnis, sehingga manfaatnya nyata dan bisa dirasakan oleh seluruh pihak,” ujar Direktur Utama ABM Investama Andi Djajanegara, Selasa (15/8).
Dalam seleksinya, salah satu syarat yang menjadi penilaian Fortune, yakni 100 perusahaan terbesar versi Fortune harus mengantongi pendapatan minimal Rp 10 triliun sampai dengan akhir tahun lalu.
Penilaian itu merujuk pada laporan keuangan 2022, sehingga Fortune mengkurasi laporan keuangan tahun lalu dari berbagai perusahaan terbuka maupun tertutup.
Dengan begitu, jika diakumulasi total pendapatan 100 perusahaan tersebut berjumlah Rp 5.632 triliun.
Tak hanya itu, perusahaan yang masuk ke dalam list Fortune tersebut 28,75 persen telah berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 25,81 persen.
Masuknya ABM ke dalam list perusahaan besar versi Fortune menjadi bukti bahwa perusahaan energi mampu bersaing, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan negara maupun daerah sehingga perekonomian akan mengalami peningkatan.
Oleh karenanya, ABM terus berkomitmen melanjutkan ambisinya untuk menjadi perusahaan energi terkemuka dalam memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional. Dengan begitu, ke depannya diharapkan dapat menarik investasi asing untuk menamakan modal di Indonesia.
“Dengan masuknya ABM ke dalam 100 perusahaan besar versi Fortune, kami akan terus meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan perusahaan” papar Andi. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lelaki Ini Tak Bisa Menahan Nafsu Melihat Wanita Bule Berpakaian Seksi
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti