Masuk ke Malioboro, Bus Pariwisata Dihalau TNI dan Polri, Oh Ternyata

Senin, 06 September 2021 – 02:50 WIB
Aparat Pemkot Yogyakarta bersama TNI dan Polri melakukan penertiban protokol kesehatan di kawasan Malioboro. Foto: ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

jpnn.com, YOGYAKARTA - Petugas gabungan TNI dan Polri hingga Satpol PP menghalau sejumlah bus pariwisata yang sempat masuk ke kawasan Malioboro, Yogyakarta pada Minggu (5/9).

Pengemudi bus yang membawa wisatawan ke Malioboro itu disuruh meninggalkan kota tersebut karena kegiatan pariwisata belum dibuka sesuai dengan aturan PPKM Level 4.

BACA JUGA: 4 Anggota TNI AD Gugur, Bobby: Perlu Peningkatan Personel Tempur di Pos Militer  

"Memang tadinya ada beberapa bus yang sempat masuk, tetapi sudah dibersihkan. Dihalau dengan operasi gabungan dari TNI, kepolisian, dinas perhubungan, dan Satpol PP Yogyakarta," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, kemarin.

Dia menyatakan Kota Yogyakarta pada saat ini masih menerapkan PPKM Level 4 sehingga seluruh kegiatan pariwisata, termasuk destinasi wisata di daerah itu belum boleh beroperasi.

BACA JUGA: Kapitra Ampera: Buktikan kalau Habib Rizieq Itu Tokoh dan Laku

"Otomatis semua tempat parkir wisata juga dilarang menerima bus pariwisata atau angkutan umum lainnya," ucap Heroe.

Menurut dia, penerapan aturan PPKM sangat penting sebagai upaya mengendalikan penularan Covid-19 di daerah itu yang menunjukkan tren penurunan.

BACA JUGA: Kapitra Ampera: SBY Dicaci Maki Langsung Lapor Polisi, Jokowi Enggak tuh

Dengan kesadaran semua pihak, termasuk pengelola parkir, destinasi wisata, dan asosiasi bus wisata, Heroe meyakini akan mampu mempercepat pemulihan kondisi di kota tersebut.

Bagi pengelola parkir atau destinasi wisata yang tidak mematuhi aturan, Pemkot Yogyakarta memastikan tidak akan segan-segan untuk memberikan sanksi tegas.

Heroe menyebut tren penurunan kasus Covid-19, baik di Kota Yogyakarta maupun di Provinsi DIY harus diimbagi dengan kesadaran bersama agar kasus tidak lagi naik.

"Kami harus belajar dari beberapa daerah yang sebelumnya menunjukkan tren penurunan kasus. Akan tetapi, karena pelonggaran, kasusnya naik lagi," ujar dia.

Dia mengakui Malioboro sebagai salah satu destinasi utama di Yogyakarta mengalami kenaikan kunjungan meski belum sepenuhnya pulih seperti sebelum penerapan PPKM awal Juli lalu.

"Malioboro memang dibuka, tetapi bukan untuk kegiatan pariwisata, melainkan lebih pada kegiatan ekonomi," tandas Heroe. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler