Masuk ke Sarang Izzudin Al Qassam, Sayap Militer Hamas

Bocah 14 Tahun Sudah Lihai Memegang AK-47

Sabtu, 31 Januari 2009 – 07:53 WIB

JURU Bicara Hamas Fauzin Barhoum tersenyum ketika ditanya Jawa Pos apakah penghancuran Gaza oleh mesin perang Israel yang menewaskan lebih dari 1.600 orang tak membuat Hamas dibenci rakyat Palestina.

''Sama sekali tidakJustru malah membuat kami semakin kuat

BACA JUGA: Masuk ke Sarang Izzudin Al Qassam, Sayap Militer Hamas

Anda akan lihat sendiri,'' kata pria yang juga orang nomor empat di Hamas itu
Alasan Fauzin, Hamas dan juga Brigade Izzudin Al Qassam sangat mengakar di masyarakat.

Fauzin kemudian menguraikan pandangannya

BACA JUGA: Masuk ke Sarang Izzudin Al Qassam, Sayap Militer Hamas

''Sekarang, mari kita telaah,'' katanya
Dalam invasi yang terakhir, Israel memenangkan apa, menderita kerugian apa, dan Hamas kehilangan apa, memenangkan apa

BACA JUGA: Kolera Mengganas, 3.000 Lebih Meninggal

''Mengerahkan 40 persen kekuatannya, Israel hanya mengebom dan menembaki rakyat Palestina secara membabi buta begitu sajaTapi, apa yang mereka menangkan?'' katanya.

Fauzin juga mempertanyakan mengapa tiba-tiba Israel menghentikan serangan dengan mengumumkan gencatan senjata secara sepihak''Bila Olmert (Ehud Olmert, PM Israel, Red) mengatakan telah mencapai apa yang menjadi tujuannya, itu jelas omong besarKami malah semakin kuat,'' katanyaDari hitung-hitungan Fauzin, setidaknya 80 tentara Israel tewas dan belasan tank Merkava berhasil dihancurkan pejuang Hamas.

Selain 1.600 rakyat Palestina tewas, Hamas ''hanya'' kehilangan 48 anggota intinya''Praktis, dalam agresi Israel lalu, boleh dibilang kami hanya berbuat sedikit sajaDan, jangan lupa, kami sudah siap menerima serangan Israel,'' tambahnya.

Dengan fakta seperti itu, Fauzin kembali mempertanyakan siapa memenangkan apa dan siapa yang mengalami kekalahan''Kekuatan kami tak juga melemah, bahkan semakin kuatSelain itu, sejak awal serangan dilancarkan, kami menerima banyak permintaan syahid dari rakyat Palestina,'' imbuhnya.

Fauzin tidak asal omongDi Jalur Gaza, Hamas memang sangat kuat mengakarKondisi psikologi sosial di sana memang mendukungPertama, karena sedikitnya ''pilihan'' idola di sana, anak-anak muda Jalur Gaza sangat mengidolakan pejuang-pejuang Izzudin Al Qassam.

Tak seperti Indonesia yang memiliki sekian saluran televisi dengan berbagai hiburan sejak bangun tidur hingga tidur lagi, saluran televisi (satu-satunya hiburan yang ada) hanya menyiarkan represi yang diterima Hamas, penderitaan rakyat Palestina, siaran religius yang membakar semangat jihad, dan film propaganda Izzudin Al QassamTak heran, anak muda Jalur Gaza sangat terpesona dan begitu ingin menjadi bagian dari Hamas.

Selain itu, warga di Gazanya mengenal senjata sejak usia diniSebab, setiap anggota Al Qassam menyimpan senjata di rumahPeralatan standar mereka adalah sebuah kevlar (rompi anti peluru), dua granat, sebuah AK-47 atau M-16, sepucuk pistol, tiga magasin, dan ratusan peluru.

Tentu saja anak-anak kecil di Hamas sering melihat kakak-kakaknya tampak gagah menenteng senjataSelain itu, si kakak juga tak ''pelit'' mengajari adik-adiknya memegang senjataJawa Pos melihat sendiri adik seorang anggota brigade yang berusia 14 tahun sudah lancar membuka dan mengunci AK-47, melepas magasin, mengisi peluru, memasangnya kembali, dan membidik dalam waktu sangat cepat''Saya ingin menjadi anggota Al Qassam,'' kata Muhammad, nama bocah tersebut.

Hamas (dan Izzudin Al Qassam) juga memperlakukan anggota yang terbunuh dengan istimewaSelain tak pernah menyebut ''tewas'' (lebih suka menyebutnya dengan syahid), mereka membuat poster anggotanya itu dalam jumlah banyak dan ditempel di sepanjang gangBahkan, sebagian juga dibuatkan semacam buku biografiFoto dalam poster itu ''dimontase'' sedemikian rupa sehingga terlihat gagah mengenakan seragam militer dan menenteng senjata.

Karena itu, mati pun bukan menjadi sesuatu yang menakutkan para anak muda Palestina''Kami semua menunggu giliran untuk syahidKami menanti itu,'' kata Hamzah, salah seorang anggota penting di fasheel Brigade Izzudin Al Qassam, Gaza City.

Hamzah mengakui, semua anggota Al Qassam akan menjawab ''siap'' bila sewaktu-waktu mendapat perintah syahidSelain itu, beberapa cerita mengenai ''karomah'' para syuhada itu pun munculMisalnya, cerita tentang Mahmood Siam, anggota Izzudin Al Qassam yang tewas di medan pertempuran Jabaliya setelah membunuh enam orang tentara Israel.

Kabarnya, sebelum syahid, Mahmood sempat menelepon ibunyaItu mengherankan karena Mahmood telah bersembunyi di sebuah terowongan selama empat hari''Tidak ada listrik, tidak ada pulsa, dan tidak ada sinyalBagaimana bisa dia menghubungi ibunya dan kemudian berpamitan syahid,'' kata Hamzah.

Selain itu, Hamzah menunjukkan kepada Jawa Pos sebuah bandana berbau wangi yang dikenakan seorang pejuang Hamas yang tewas''Ini sudah dua minggu, tapi bandananya selalu wangiPadahal, sama sekali tak pernah diberi parfum,'' ucap Hamzah.

Cerita soal kafan yang berbentuk wajah bidadari yang seolah-olah mencium pejuang Hamas yang meninggal dan sejumlah cerita ''mistis'' lain pun sering terdengar.

Terlepas dari benar atau salah, cerita-cerita tersebut mendorong tekad syahid dan berani mati anggota Izzudin Al Qassam semakin tinggiTidak ada yang ragu untuk menyatakan syahid(bersambung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Makelar Kursi Senat Obama Dipecat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler