Masuk ke Sarang Izzudin Al Qassam, Sayap Militer Hamas (3-Habis)

Latihan Senjata di Sela Hidup Normal Kerja atau Belajar

Minggu, 01 Februari 2009 – 07:49 WIB
Foto: Kardono Setyo/JAWA POS

Hamas bilang nyawa mereka tidak murah, karena terseleksi dari mujahid pilihanUntuk rekrutmen anggota, track record mutlak dipentingkan

BACA JUGA: 14.400 Kandidat Berebut 440 Kursi

Bila menonjol, mereka bisa masuk pasukan khusus
Bila mereka siap menyongsong kematian, berpamitan kepada siapa?

KARDONO SETYO - Gaza

BERSIAP untuk mati sudah menjadi komitmen setiap anggota brigade Izzudin Al Qassam

BACA JUGA: Oposisi Goyang Putin

Kepada Jawa Pos, Hamzah, anggota penting di fasheel Gaza City, lalu menceritakan pengalaman pribadinya saat hadir dalam pertemuan di tashkeel-nya pada 27 Desember lalu.

Pada awal pertemuan yang bersaman dengan gencarnya serangan Israel ke Gaza itu, kata Hamzah, sang komandan langsung tampil dengan kalimat yang menyentuh
''Pertemuan ini hanya bagi mereka yang telah siap syahid

BACA JUGA: Saudara Tiri Obama Dipenjara

Bagi yang belum siap, silakan keluar dan melanjutkan pekerjaannya," kata Hamzah menirukan pernyataan sang komandan.

Mendengar itu, lanjut Hamzah, semua hadirin terkesiapMeski demikian, tak ada satu pun anggota itu yang keluar ruanganArtinya, semua menyatakan siap syahidMenurut Hamzah, satu-satunya yang "menghalangi" keinginan syahid adalah komando.

''Kami tak melakukan serangan ngawurMisalnya, dengan memerintahkan banyak anggota untuk melakukan serangan bunuh diri ke IsraelNyawa anggota kami tak semurah itu,'' katanya.

Menurut dia, Al Qassam tak sembarangan melakukan serangan bunuh diri''Harus strategisNyawa kami tak murah dan balasannya harus setimpal,'' tegasnyaKemauan dan tekad berani mati inilah yang menjadi modal utama untuk melawan Israel.

Hamzah mengakui, yang membuat brigadenya tetap kuat adalah alasan bertempurTentara Israel bertempur untuk memperebutkan dan mendapatkan sesuatu, sementara Al Qassam bertempur dengan dasar keyakinan''Secanggih apa pun persenjataan Israel, bagaimana mereka bisa menghadapi kami?'' katanya dengan nada tanya.

Rekrutmen anggota brigade Al-Qassam dilakukan dengan tertutupAlih-alih mengumumkannya secara terbuka dengan memasang selebaran ''rekrutmen anggota baru", hal itu sepenuhnya ditentukan oleh pimpinan tashkeel setelah koordinasi di tingkatan fasheel.

Hamzah kemudian menjelaskan, untuk menjadi anggota Al-Qassam harus menjadi anggota Hamas dulu''Kemudian harus aktif di liqa' (kelompok kajian di masjid),'' urainyaSetelah itu, para anggota Al-Qassam yang sudah menjadi murabbi (guru, Red) memantau satu per satu anggota liqa'-nya''Yang terlihat memenuhi syarat, itulah yang kami tawari menjadi anggota baru,'' tambahnya.

Apa kriteria memenuhi syarat itu? Yang pertama, minimal hafal 15 juz Alquran, pengetahuan soal hadis dan sunah rasul yang mumpuni, dan yang terpenting track record di lingkungannya tidak buruk''Sebelum kami tawari masuk menjadi anggota baru, kami sudah melakukan penelitian terlebih dulu di lingkungannyaKalau tidak baik, tentu saja tidak akan kami rekrut,'' urainya.

Selanjutnya, anggota tersebut mendapatkan pelatihan kemiliteran secara berjenjang mulai dasar, menengah, hingga ke tingkat ahliNamun, jangan dibayangkan pelatihan tersebut berlangsung intensif tiga tahun, misalnya, seperti lazimnya akademi militer''Karena anggota kami juga masih mempunyai kehidupan 'normal' seperti pelajar dan pekerja, pelatihannya pun bertahapMisalnya, tiga hari di akhir pekan, atau seminggu penuh bila ada liburMenyesuaikan waktunya,'' ucapnya.

Tempat latihannya pun tersebarHamzah mengatakan, sebenarnya Al-Qassam mempunyai tempat pelatihan terpusat di kawasan Beit LahiyyaNamun, pada 2006 lalu, tempat tersebut dihajar bom Israel hingga hancur''Kami kemudian memisahkan tempat pelatihanMisalnya pelajaran menembak di kawasan A, sementara pelajaran membuat bom di kawasan B,'' urainyaDiharapkan, dengan semakin kecilnya tempat latihan, Israel kesulitan melacaknyaBila salah satu tempat pelatihan ketahuan dan dihancurkan sekalipun, kerugian tidak akan banyak.

Di dalam brigade itu, masih ada unit khususnya lagi''Yang terbaik dari setiap anggota Al-Qassam akan ditarik ke dalam asykar khusus (pasukan khusus),'' tandasnyaPasukan khusus inilah yang menjadi inti penyerangan maupun bertahanOrang-orang yang tergabung dalam unit ini pun mendapat gemblengan khusus, agar minimal setara dengan Sayeret Matkal -unit khusus pembunuh di dalam Mossad, dinas rahasia Israel.

Hamzah mengatakan, setiap anggota khusus mempunyai multi keterampilanMulai menangani roket, meracik bom, hingga mengendarai pesawatUnit inilah yang kini dipercaya menjadi pengawal setiap pimpinan Hamas''Unit inilah juga yang sekarang mengawal Ismail Haniyah,'' tutur pria yang tergabung dalam pasukan khusus selama 2 tahun tersebut.

Ismail Haniyah adalah perdana menteri Palestina dari Hamas setelah memenangkan pemiluNamun, karena ditolak AS dar Israel, dia digulingkan oleh FatahKini dia diganti Salam Fayyad dari kubu Presiden Mahmoud Abbas.

Menariknya, Hamzah mengatakan bahwa bila tak lagi dinas, anggota Izzudin Al-Qassam kembali melebur di masyarakat''Kami juga mempunyai kehidupan normalPunya istri, punya pekerjaan, yang pelajar tetap bersekolah,'' urainyaBedanya, keluarga anggota Izzudin Al-Qassam sudah siap menerima anggota keluarganya itu syahid''Seperti sayaIstri saya sudah siap bila sewaktu-waktu saya mendapat perintah syahid,'' urainya, kemudian tersenyum''Bila ada perintah, saya cukup menghubungi istri saya, berpamitan, dan akan pergi syahidSaya memang menantinya,'' tambahnya.

Alih-alih melemahkan, serangan Israel yang membabi buta justru memperkuat tekad syahid dan membuat mereka semakin radikalMaka keliru bila Israel beralasan menyerang Jalur Gaza dengan alasan untuk mendapatkan keamananSebab, itu justru memperbesar tekad ratusan warga Jalur Gaza untuk membalas dendam -hingga bersedia menjadi pelaku bom bunuh diriKeamanan Israel justru semakin terancam(el)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rangkul Oposisi sebagai Mendag


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler