Masuk Masa Tanam, Pupuk Indonesia Siapkan Stok Hingga 1 Juta Ton

Rabu, 04 Maret 2020 – 20:23 WIB
Pupuk urea. Foto dok Pupuk Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) memasuki masa tanam menyiapkan stok pupuk (subsidi dan nonsubsidi) sebanyak 1.022.177 ton, yang terdiri dari 509.201 ton Urea, 243.736 ton NPK, 96.973 ton SP-36, 111.027 ZA dan 61.240 ton organik.

Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, stok tersebut disiapkan sebagai langkah antisipasi memasuki masa tanam awal tahun ini. 

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Ingatkan Masyarakat Waspadai Beredarnya Pupuk Palsu

Jumlah stok yang disiapkan di lini III dan IV tersebut cukup untuk kebutuhan tiga bulan ke depan. 

"Kami menjaga jumlah stok untuk bisa memenuhi kebutuhan petani sesuai dengan alokasi yang diatur Kementerian Pertanian. Stok yang tersedia mencapai empat kali lipat dari ketentuan," kata Wijaya.

BACA JUGA: Sebanyak 12 Putra-Putri Papua Ikuti Program Perekrutan Pupuk Indonesia

Adapun jumlah stok pupuk tersebut dipenuhi oleh lima anak perusahaan Pupuk Indonesia, antara lain: PT Petrokimia Gresik menyediakan stok pupuk sebanyak 498.616 ton.

Kemudian PT Pupuk Kujang sebanyak 141.730 ton, PT Pupuk Kaltim sebanyak 181.787 ton, PT Pupuk Iskandar Muda Aceh sebanyak 37.983 ton dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebanyak 170.594 ton. 

BACA JUGA: Pupuk Sriwidjaja Palembang Siap Operasikan Pabrik NPK Fusion II

“Untuk mengantisipasi kebutuhan petani bila terjadi kekurangan, kami pun menyiapkan stok pupuk non subsidi di kios-kios resmi. Kami juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian guna mencegah kelangkaan,” jelas Wijaya.

Sementara itu, di tengah isu wabah Korona, Pupuk Indonesia juga meyakinkan bahwa kelancaran distribusi pupuk bersubsidi tidak terganggu oleh wabah tersebut.

Hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri BUMN yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE-1/MBU 03/2020 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Di mana dalam arahannya Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar PT Pupuk Indonesia (Persero) menjaga ketersediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani.

Untuk itu, Wijaya mengimbau para distributor, pemilik kios maupun karyawan produsen pupuk untuk tetap tenang, menjaga kondisi kesehatan dan mengikuti anjuran-anjuran pencegahan penyebaran virus Korona sehingga para petani juga terlindungi. 

"Kami berkomitmen menjaga proses distribusi pupuk bersubsidi tetap berjalan dengan lancar. Kami mengimbau juga agar masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaannya dengan menjaga pola hidup sehat,” tutur Wijaya.

Dalam menjalankan penugasan PSO, Pupuk Indonesia Grup mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam Permendag Nomor 15/2013, yang menyebut bahwa pada saat musim tanam, stok pupuk bersubsidi harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan hingga tiga minggu.

Sementara, untuk mengindari kelangkaan pupuk dan agar petani lebih mudah dan cepat menerima pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia meningkatkan ketersedian stok hingga baik di lini III (Gudang yang berlokasi di Kabupaten) dan Lini IV (Kios Resmi).

Selain itu, sesuai dengan Peraturan Pemerintah, stok pupuk bersubsidi yang disalurkan oleh Pupuk Indonesia disesuaikan berdasarkan alokasi pupuk di masing-masing provinsi. 

Tercatat hingga 29 Februari 2020, Pupuk Indonesia Grup telah menyalurkan 1.619.476 ton pupuk bersubsidi yang terdiri dari 784,547 ton Urea, 479,321 ton NPK, 136.490 ton SP-36, 140.954 ton ZA, dan 78.164 ton Organik.(chi/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler