jpnn.com, SURABAYA - Pendangkalan saluran air di sejumlah titik, terutama di kawasan langganan banjir menjadi sorotan anggota DPRD Surabaya, Jawa Timur.
Dewan mendesak Pemkot Surabaya menormalisasi saluran, di antaranya dengan cara melakukan pengerukan.
BACA JUGA: Hadapi El Nino, BPPT Siapkan 20 Ton Garam
Karena saat ini sudah memasuki musim kemarau sehingga pekerjaan pengerukan dinilai lebih mudah dilakukan.
Saluran air yang kondisinya dinilai kelewat parah adalah Sungai Kalianak. Sebab, di saluran ini tidak hanya terjadi pendangkalan dan penuh sampah, tapi juga banyak berdiri bangunan liar (bangli).
BACA JUGA: Ahok Pastikan Tetap Lakukan Normalisasi Sebelum Lengser
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Buchori Imron mengatakan, Sungai Kalianak sangat dangkal dan sisi saluran dijadikan tempat tinggal warga.
Akibatnya, badan sungai menjadi semakin sempit dan hal itu akan mengurangi daya tampung sungai saat terjadi hujan.
BACA JUGA: Anggaran Pembebasan Lahan di APBD DKI Belum Memadai
Oleh karena itu, politisi PPP ini minta Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya segera melakukan normalisasi Kalianak agar aliran airnya kembali menjadi lancar.
Normalisasi di sungai ini, sebutnya, harus dilakukan dengan cara membongkar bangli yang berdiri di badan sungai serta mengeruk sedimentasi.
Tidak hanya saluran besar, legislator juga minta pemkot memperhatikan saluran air di gang-gang. Sebab, saluran air di kawasan perkampungan di Kota Surabaya jarang dikeruk sehingga berpotensi mengakibatkan banjir pada saat hujan deras.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Surabaya M. Machmud mengatakan, beberapa lokasi banjir ternyata masalahnya sederhana.
Yakni saluran airnya jarang dikeruk sehingga penuh dengan lumpur. “Kalau di kampung biasanya bertahun-tahun tidak pernah dikeruk sehingga ada endapan lumpur. Selama ini kalau hujan ya selalu meluber ke jalan,” ujar Machmud. (jar/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soni Pastikan Tidak Ada Penggusuran Jelang Pilkada
Redaktur : Tim Redaksi