Sepanjang akhir pekan ini, agaknya kegiatan paling utama dalam proses penanganan pasca gempa di Kota Padang khususnya, akan terfokus pada pembersihan reruntuhan dan recovery sejumlah fasilitas
BACA JUGA: Tiap Bulan Ada Pemulangan Jenazah TKI
Ini tentu juga akan berjalan pekan depan hingga ke pekan-pekan berikutnyaDari pengamatan JPNN yang berkeliling ke berbagai kawasan di Kota Padang, sepanjang Jumat (9/10), setidaknya satu ekskavator dan truk ada di tiap titik kehancuran macam Pasar Simpang Haru, Adira Sawahan, STBA Prayoga dan sekitar Jl Veteran, komplek sekitar GOR Prayoga, lokasi Jl M Yamin, Pustaka Daerah, beberapa rumah dan tempat usaha di Pondok (Kampung Cina) dan sebagainya
BACA JUGA: 2 Hotel Terapung Mampir ke Biak
Sementara aktivitas pembersihan di salah satu lokasi terparah yang mencatatkan banyak korban, yakni Hotel Ambacang, juga terus berlangsung dengan tim lengkap, di sela-sela bau mayat yang masih terus menyengat.Sementara itu di beberapa lokasi kehancuran parah lainnya, proses pembersihan tampak 'rehat' sementara
BACA JUGA: Masuk Kawasan Merah, Pusat Kota Direlokasi
Demikian juga dengan beberapa bangunan milik swasta di tempat-tempat terpisah, macam lokasi dealer Proton di Simpang Haru, showroom PT Capella di Air Tawar, PT Suka Fajar di Jl Khatib Sulaiman dan sebagainya, yang sementara masih dibiarkan begitu saja setelah dipagariYang tampak cukup sibuk di mana-mana adalah tim dari PLN dan Telkom, termasuk tim bantuan dari berbagai daerah se-tanah air, yang di titik-titik tertentu sibuk bekerja memperbaiki fasilitas yang rusak.Posko-posko bantuan dan relawan khususnya, berdiri hampir di setiap tempat di pusat kota, terutama di halaman kantor-kantor pemerintahan, lapangan sepakbola dan pusat-pusat kegiatan lainnyaNamun sebagian besar terlihat kosong, menandakan bahwa anggota timnya tengah bekerja di berbagai tempat, termasuk juga yang telah berangkat ke daerah Kabupaten Padang Pariaman, Pasaman, Agam, Pesisir Selatan dan lain-lainnyaSementara di berbagai kawasan pemukiman, warga sendiri juga banyak mendirikan posko-posko darurat, mulai dari yang mewakili kelompok pemuda, pengurus masjid, hingga RT/RW dan sebagainya.
Namun yang cukup melegakan dari penelusuran hampir seharian itu adalah bahwa secara sosial-psikis, sebagian besar warga Kota Padang tampaknya sudah mulai bangkit dan berusaha menjalani kehidupan sehari-hari secara normal seperti sebelum bencanaMeskipun tentunya di balik itu, dampak psikologis lebih jauh dari bencana ini, terutama bagi mereka yang keluarganya menjadi korban meninggal atau terluka, maupun yang rumahnya menderita kerusakan parah, masih relatif kuat dan membekas.
Tetapi yang jelas, dari aktivitas beberapa pasar yang tampak berjalan cukup lancar, begitu pula dengan usaha kecil-kecilan milik masyarakat semacam toko, warung, tempat makan, serta usaha-usaha lainnya, kebangkitan ekonomi rakyat ini cukup terasaApalagi, sejumlah besar warga pun tampak beraktivitas di mana-mana dengan raut muka baik-baik saja, bahkan banyak pula yang relatif ceria dan bahagiaSementara ketersediaan unsur penting macam BBM, tampaknya juga sudah mulai cukup aman.
Catatan ini barangkali akan berbeda dengan kondisi di sejumlah tempat di Kabupaten Padang Pariaman, maupun Agam, Pasaman dan sebagainya, terutama yang proses penanggulangannya masih relatif parah serta masih menjadi contoh buruknya distribusi bantuanNamun harapan untuk adanya perbaikan kondisi itu cukup besar, apalagi setelah berbagai lembaga dan tim relawan terjun langsung ke sana, serta pihak Satkorlak Penanggulangan Bencana pun terus memperbaiki kinerjanya demi merespon kritik dan keluhan berbagai pihak termasuk lewat pemberitaan di sejumlah besar media(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wako Padang Minta Jawa Pos Group Jadi PR
Redaktur : Tim Redaksi