SELONG -- Kabupaten Lombok Timur, NTB, merupakan salah satu daerah asal Tenaga Kerja Indonesia yang pergi ke luar negeriDari data dua tahun terakhir, TKI asal Lotim selalu menempati posisi tertinggi untuk pengiriman ke luar negeri
BACA JUGA: 2 Hotel Terapung Mampir ke Biak
Tahun 2007, jumlah TKI NTB 43.134 orang, 11.041 orang atau 25,60 persen dari LotimBACA JUGA: Masuk Kawasan Merah, Pusat Kota Direlokasi
Mayoritas dari mereka mencari rejeki ke Malaysia.Kabid Hubungan Industrial Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja, H Mashal, yang didampingi Kasi Perlindungan Darwilis kepada JPNN menjelaskan, jumlah pengiriman TKI ini juga berbanding lurus dengan jumlah remittance yang dikirim melalui bank
BACA JUGA: Wako Padang Minta Jawa Pos Group Jadi PR
Tahun 2008, jumlah remmittance Rp 533 miliar lebih, Rp 162 miliar lebih dari Lotim.Namun, bukan hanya cerita gembiraCerita sedih juga kerap merundung para keluarga TNI di LotimRata-data dalam satu bulan, ada empat TKI yang pulang kampung sudah dalam wujud jenazahData Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim menyebutkan, dari bulan Januari-Mei 2009 sekitar 20 TKI meninggal. Bahkan dalam rentang Mei-September, tiap bulan ada saja yang pemulangan peti jenazah ke Lotim
Selain kasus meninggal dunia, selama rentang Januari-September ini ada 11 kasus kecelakaan berat, dan 21 kasus kecelakaan ringanJika dibandingkan data tahun 2008, ada 17 kasus kematian, 5 kasus penganiayaan, 3 kasus kecelakaan di perusahaan yang menyebabkan cacat
"Sudah jelas kasus kematian tahan 2009 ini meningkatData mereka yang meninggal ini belum masuk dalam 20 korban iniTermasuk yang terakhir, Anwar, TKI asal Dasan Elong-Elong, Desa Pringgasela, Kecamatan Pringgasela," terang MashalTak sedikit pula pihak keluarga tidak mengetahui penyebab pasti kematian anggota keluarga merekaMestinya, para TKI yang meninggal ini berhak atas santunanHanya saja, kadang banyak TKI yang meninggal ini berangkat melalui jalur ilegalTak ada pihak yang bisa dituntut ketika nantinya ada masalah
"Para TKI ilegal ini biasanya direkrut olah para tekongProsesnya memang lebih mudah, dan kadang lebih murahTapi risiko yang dihadapi begitu besarTak sedikit di antara mereka pulang dengan kondisi cacat," terangnya.
Guna meneken jumlah pengiriman TKI illegal, pemda saat ni bekerjasama dengan perusahaan pengirim TKI untuk memberantas yang ilegal iniKasi Perlindungan Darwilis menambahkan, permasalahan yang dihadapi para TKI ini sebenarnya bersumber dari proses keberangkatan awalMulai dari berangkat illegal, tidak mengetahui proses kerja yang akan dilakukanKarenanya, saat ini pemda gencar memberikan pelatihan kepada TKIMinimal, agar mereka tahu adat kebiasaan di negara tujuan nanti.(fat/sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPK Bantah Politisasi Kasus Century
Redaktur : Tim Redaksi