Masuki Panen, Harga Beras Turun

Senin, 21 Februari 2011 – 02:52 WIB

JAKARTA- Menjelang musim panen harga beras perlahan turunDiprediksi, pasokan beras lokal berangsur berdatangan mulai Maret nanti

BACA JUGA: Penerapan Bea Masuk Film Sesuai Aturan WTO

Selain beras, harga gula pasir juga menunjukkan sinyal turun
Kendati demikian ketersediaan gula kristal putih di pasaran menurut perkiraan masih mengandalkan impor.

Berdasar data harian Kementerian Perdagangan, harga beras di pasaran rata-rata nasional pada Februari sebesar Rp 7.463 per kg

BACA JUGA: Pemda Diminta Lindungi Pedagang Kali Lima

Sementara awal Februari lalu harga masih Rp 7.507 per kg
Sedangkan gula sedikit turun dari rata-rata nasional bulan Januari lalu seharga Rp 11.118 per kg menjadi Rp 11.100 pada Februari ini.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo mengatakan berdasar pantauan menunjukkan harga barang pokok perlahan turun

BACA JUGA: Pengembang Rusun Diingatkan Agar Tak Asal Bangun

"Saya melihat beberapa bahan pangan sudah turun tapi belum merataSelain beras, gula juga sudah agak turun," katanya pekan lalu.

Dikatakan, menjelang masa panen harga beras perlahan turunSebab, stok beras akan bertambah dari pasokan dalam negeri"Turunnya harga beras akan sesuai harapan, karena memasuki masa panen bulan MaretDan mencapai puncaknya April nanti," katanya pekan lalu.

Dia mengatakan, penurunan harga beras tersebut akan menguntungkan konsumen berpendapatan rendahSebab ketika harga beras tinggi mereka kesulitan menjangkauKarena itu diharapkan harga beras ke depan bisa stabilMengenai kemungkinan terjadi deflasi, kata Gunaryo, masih meragukan hal itu

Menurut dia penurunan harga pangan baru beberapa hari terakhirKarena itu dia berharap harga bisa stabil"Nanti kita lihat mengenai kemungkinan terjadinya deflasi, karena turunnya juga baru-baru iniAkan tetapi harga di tingkat petani tetap kita jaga, agar tidak turun di bawah harga pembelian pemerintah (HPP)," ujarnya

Sementara mengenai stok gula kristal putih, lanjut dia, berdasar perhitungan mencukupi untuk kebutuhan 1-2 bulan ke depanNamun untuk memastikan ketersediaan stok, menurut Gunaryo, harus ada perhitungan pasti mengenai masa produksiDikhawatirkan masa produksi yang terlambat bisa mengacaukan kelancaran pasokan.

"Apakah produksi dalam negeri bisa dilakukan sebelum Mei, karena kalau setelah Mei saya rasa importasi gula masih diperlukan," ucapnya

Sedangkan harga kedelai, diakui, masih tinggi terutama bahan baku industriMeski harga tinggi dia meminta skema pengadaan kedelai bisa dimaksimalkan sehingga suplai bagi industri tetap lancar"Seperti dari gudang importir ke industri, sehingga perlu komunikasi lebih intensif di antara mereka," ucap dia(res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Diminta Hentikan Ekspor CPO


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler