Masuki Tahun 2025, Grant Thornton Indonesia Bagikan Tip Jitu Kelola Keuangan

Selasa, 17 Desember 2024 – 13:58 WIB
CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani. Foto: Dok. Grant Thornton Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun penuh tantangan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.

Dengan ancaman inflasi yang terus berlanjut, kenaikan biaya hidup, serta ketidakpastian pendapatan dan lapangan kerja, perencanaan keuangan pribadi yang matang menjadi hal yang semakin penting.

BACA JUGA: Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi

Grant Thornton Indonesia berbagi panduan strategi untuk membantu individu mempersiapkan diri menghadapi ketidakpastian.

Di tengah perubahan ekonomi global yang dinamis, Indonesia tidak terlepas dari dampaknya.

BACA JUGA: Tip dari Grant Thornton Indonesia Agar Anak Muda Mudah Beli Rumah

Pada tahun 2025, masyarakat diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang signifikan.

Faktor tekanan ekonomi global, seperti ketidakpastian geopolitik dan perubahan kebijakan moneter, turut memengaruhi dinamika ini.

BACA JUGA: Haris Rusly Moti: Saya Mendapat Informasi Suara Pramono-Rano Tidak Melampaui 50%

Di sisi lain, kebutuhan pengelolaan utang yang bijak menjadi semakin mendesak. Ketergantungan yang berlebihan pada pinjaman, jika tidak disertai manajemen yang tepat, dapat meningkatkan risiko beban keuangan di masa depan, mengancam stabilitas ekonomi keluarga di tengah situasi yang tidak pasti.

Untuk membantu masyarakat Indonesia memasuki tahun 2025, Grant Thornton Indonesia menawarkan beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan individu dalam mengelola keuangan pribadi.

CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan mengelola arus kas secara efektif penting untuk memprioritaskan pengeluaran, mengurangi pemborosan, dan menyisihkan dana darurat yang mencukupi kebutuhan minimal selama 3 hingga 6 bulan.

Kemudian diversifikasi investasi. Hindari menempatkan semua dana di satu jenis investasi. Kombinasikan aset berisiko rendah seperti deposito dengan investasi berisiko lebih tinggi namun berpotensi hasil besar seperti saham atau reksadana.

"Melindungi aset dengan asuransi. Pastikan aset-aset penting seperti kesehatan, properti, dan kendaraan terlindungi oleh asuransi. Ini dapat membantu mengurangi beban keuangan akibat kejadian yang tidak terduga," kata Johanna.

Memperkuat literasi keuangan. Memahami produk keuangan dan risiko yang terkait dapat membantu mengambil keputusan yang lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi.

Kemudian, kata Johanna memiliki rencana keuangan jangka panjang. Fokus pada tujuan jangka panjang, seperti dana pendidikan, pembelian rumah, atau pensiun, dapat membantu menjaga disiplin keuangan meskipun ada gangguan ekonomi.

“Di tengah ketidakpastian ekonomi, penting bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola keuangan mereka. Perencanaan keuangan yang matang dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan adalah kunci untuk tetap stabil dan tangguh. Keuangan yang sehat bukan hanya soal menabung, tetapi juga bagaimana mengelola risiko, merencanakan masa depan, dan membuat keputusan investasi yang bijaksana,” ujar Johanna Gani.

Dia menegaskan Grant Thornton Indonesia berkomitmen untuk mendampingi masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi.

“Kami percaya bahwa dengan edukasi finansial yang baik, masyarakat dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijaksana dan mempersiapkan masa depan yang lebih cerah,” kata Johanna. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Biadab, Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Serdang Bedagai Ternyata....


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler