Masyarakat Antusias dengan Gerakan Tiga Bulan Bersih Sampah

Rabu, 21 Februari 2018 – 20:22 WIB
Jumpa pers KLHK terkait Gerakan Tiga Bulan Bersih Sampah. Foto: KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) yang diinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sejak tanggal 21 Januari lalu, mendapat apresiasi nyata dari sejumlah wilayah.

Berdasarkan hasil pantauan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (sipsn.menlhk.go.id), hingga 20 Februari 2018, sebanyak 367 kegiatan telah dilaksanakan di 18 Provinsi dengan melibatkan 1.031.007 peserta.

BACA JUGA: TORA Tawarkan Solusi Sengketa dan Konflik Kawasan Hutan

“Kegiatan-kegiatan tersebut juga berhasil mengelola 118.942 kg sampah anorganik, dan 189.659 sampah organik, serta menyisakan residu hanya sebesar 75.784 kg yang diangkut ke TPA,” ujar Rosa Vivien, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK, dalam jumpa pers di Jakarta (21/2).

Sebagai upaya peningkatan peran masyarakat dan kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah, dalam waktu dekat KLHK akan melaksanakan Kampanye Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah.

BACA JUGA: KLHK Dorong Partisipasi Masyarakat Cegah Karhutla

“Kegiatan ini akan dilakukan dengan metode pendekatan bahasa populer yang mudah dipahami oleh setiap orang. Dalam hal ini, diperlukan partisipasi aktif dari pemerintah daerah untuk mengembangkan sistem penanganan sampah secara terpilah, mulai dari pengangkutan, pemrosesan sementara, sampai dengan pemrosesan akhir,” jelas Vivien.

Kolaborasi ini dinilai Vivien sangat penting, karena mewujudkan Indonesia bersih tidak dapat dilakukan oleh pemerintah pusat saja, namun memerlukan dukungan pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat.

BACA JUGA: Menteri LHK Canangkan Tiga Bulan Bersih Sampah

Sebagaimana diketahui, Gerakan TBBS telah dicanangkan KLHK melalui surat edaran Menteri LHK, Nomor: SE.1/MenLHK/ PSLB3/PLB.0/1/2018 tentang Kerja Bersama untuk Peningkatan Penanganan Sampah, melalui sosialisasi, kampanye, fasilitasi aksi bersih sampah, dan konsep ‘less waste event’(penyelenggaraan acara minim sampah).

Terkait penyebaran SE tersebut kepada kepala daerah seluruh Indonesia, dijelaskan Vivien, KLHK akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan di lapangan. "Hal ini bukan berarti hanya tiga bulan, tapi diharapkan dengan momentum HPSN ini dapat menjadi rangkaian gerakan bersama dengan masyarakat, dalam pengelolaan sampah pada masing-masing daerah," kata Vivien.

Tidak ketinggalan dalam kesempatan ini, Vivien juga mengajak seluruh masyarakat mengunggah aktifitas aksi bersih dan pilah sampah, di media sosial dengan hashtag #BersihBisaKok dan #PilahSampah.

Dukungan terhadap Gerakan TBBS juga datang dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Aji, mewakili Gubernur DKI Jakarta. Ia menyampaikan saat ini berbagai program telah dicanangkan oleh Pemerintah DKI Jakarta, antara lain yaitu gerakan Satu RW Satu Bank Sampah, Program Gerebek Sampah bagi lokasi yang sulit terjangkau, serta kegiatan pengerukan kali dan sungai yang mengalami pendangkalan dan penyempitan.

Beberapa kepala daerah lainnya juga turut menyampaikan dukungannya melalui program bersih sampah rutin, penerapan plastik berbayar, patroli sampah, pengelolaan hari tanpa sampah plastik pada pasar terapung, sosialisasi kepada sekolah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Hal ini disampaikan oleh Walikota Balikpapan, Kepala DLH Kota Banjarmasin, Kepala DLH Kota Palembang, Kepala DLH Kabupaten Musi Banyuasin, dan Kepala DLH Kota Semarang.

Sementara itu, KLHK juga akan melanjutkan sosialisasi kebijakan dan program pengelolaan sampah ada berbagai kota di Indonesia, dalam bentuk Car Free Day (CFD), dan Dialog Komunitas dengan konsep ‘less waste event’’, hingga 15 April 2018. (adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Benchmark Pembangunan KLHK 2018-2019


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Menteri Siti   KLHK  

Terpopuler