jpnn.com, JAKARTA - Capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD membuka ruang bagi masyarakat untuk bisa secara langsung melaporkan masalah kepada presiden.
Program itu dinamai Lapor Presiden dan masuk dalam daftar misi Menjaga Demokrasi dan Reformasi Birokrasi.
BACA JUGA: TPN Ganjar-Mahfud Terus Bergerak di Jawa Timur, Lalu Mendengar Keluhan Kiai dan UlamaÂ
Direktur Muda Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud Reyhan Noor mengatakan Lapor Presiden terinspirasi dari program LaporGub yang dibangun Ganjar saat menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Melalui LaporGub, semua warga Jawa Tengah yang punya kesulitan atau masalah bisa melapor secara langsung.
BACA JUGA: Program Rumah Kita, Ganjar-Mahfud Siap Bangun 10 Juta Hunian Rakyat Jika Menang
"Ini jadi komitmen Pak Ganjar untuk melaksanakan di tingkat nasional. Semua warga Indonesia yang mempunyai kesulitan bisa kontak Pak Ganjar untuk dibantu menyelesaikan masalah. Sehingga rakyat tidak lagi memikirkan masalah yang seharusnya bisa diselesaikan negara," ujar Reyhan.
Selain itu, program Ganjar-Mahfud dalam misi Menjaga Demokrasi dan Reformasi Birokrasi adalah menjaga supremasi hukum progresif dan menjamin hak asasi manusia.
BACA JUGA: Baliho Dicopot Satpol PP, Ganjar Pranowo Beri Respons Bijak dan Tenang
Ganjar-Mahfud ingin supremasi hukum tidak hanya untuk masyarakat, tetapi juga ada kepastian hukum untuk dunia usaha, sehingga aktivitas ekonomi jadi lebih baik.
"Kemudian menjaga kemerdekaan pers dan media. Ini penting karena pers dan media bagian dari check and balance kelangsungan negara," ujar Reyhan.
Selanjutnya, koeksistensi geopolitik progresif. Misi ini menunjukkan konsistensi Ganjar-Mahfud membela Palestina.
"Pak Ganjar dan Pak Mahfud ingin perdamaian dunia dijaga dan Indonesia harus memiliki posisi yang sama dengan negara lain untuk membangun dunia yang lebih baik," sambungnya.
Ganjar-Mahfud juga ingin perjanjian internasional 100% untuk kepentingan nasional. Perjanjian internasional diprioritaskan untuk kepentingan nasional sehingga Indonesia tahu apa yang dibutuhkan dari perjanjian dan apa yang bisa ditawarkan untuk negara lain atau lembaga multilateral.
Sementara program perisai siber nusantara akan terkait digitalisasi. Program ini untuk memastikan bahwa semua data aman dan Indonesia aman dari ancaman kejahatan siber.
"Pak Ganjar dan Mahfud menawarkan adanya angkatan siber yang diperkuat lembaga yang sudah ada," kata Reyhan. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi