Masyarakat Diminta Manfaatkan Ruang Publik Sebagai Kawasan Pemajuan Kebudayaan

Sabtu, 24 Februari 2024 – 00:18 WIB
Talk show menampilkan para pembicara Handoko Hendroyono CEO Filosofi Kopi dan M-Bloc Grup, Arif Yudi Jatiwangi Art Factory, dan Founder Spedagi Movement Singgih Kartono, serta dipandu oleh Diana Nazir sebagai moderator. Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, KABUPATEN TANGERANG - Masyarakat diminta memanfaatkan ruang publik sebagai kawasan pemajuan kebudayaan.

Ajakan itu disampaikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) menyelenggarakan Talk Show bertema "Perluasan Ruang Publik: Menghidupi Ruang Publik Sebagai Titik Temu Ekosistem Kebudayaan”.

BACA JUGA: Pemajuan Kebudayaan Indonesia Seharusnya Menjadi Pembahasan di Debat Capres-Cawapres

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyampaikan gagasannya terkait Cipta Kawasan Pemajuan Kebudayaan sebagai upaya optimalisasi kawasan.

Gagasan itu adalah dengan menjadikan keragaman budaya sebagai instrumen pembangunan.

BACA JUGA: Guru Lulus PG PPPK Sambangi KemenPAN-RB & Kemendibudristek, Misinya Jelas

"Juga memantik replikasi pergerakan nasional melalui percakapan, gagasan, praktik baik, dan terobosan inspiratif untuk pengembangan kota inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” tutur Dirjen Hilmar pada dialog perdana di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Jumat (23/2).

Kegiatan Talk Show itu bertujuan untuk membuka ruang dialog tentang Ruang Publik dalam Pemajuan Kebudayaan serta salah satu implementasi dari cipta kawasan pemajuan kebudayaan. 

BACA JUGA: Kemendikbudristek Terus Berkomitmen Memajukan Perfilman Indonesia

Talk show itu akan mengulas, menceritakan bagaimana pengalaman dan tantangan dalam mengaktivasi serta mengelola ruang publik sebagai kohesi kebudayaan, sosial masyarakat.

Hadir sebagai pembicara, Handoko Hendroyono CEO Filosofi Kopi dan M-Bloc Grup, Arif Yudi Jatiwangi Art Factory, dan Founder Spedagi Movement Singgih Kartono, serta dipandu oleh Diana Nazir sebagai moderator. 

Dialog interaktif terjalin tidak hanya pada peserta yang hadir di lokasi kegiatan, tetapi juga para peserta yang datang secara online melalui aplikasi Zoom.

Para peserta dan pembicara saling bercerita praktik baik dan permasalahan dalam mengelola dan mengaktivasi ruang publik. 

"Saya bersentuhan awal dengan bekas pabrik genteng yang kemudian berhasil disulap menjadi ruang publik yang menjadi titik temu anak muda kreatif di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat," kata Arif Yudi.

Senada itu, Singgih Kartono, melalui Spedagi Movement (Produk Bambu) yang digagasnya telah membuat kesadaran di masyarakat akan pentingnya semangat lokalitas. 

Menurur Singgih, ruang publik bisa dalam bentuk ruang belajar bersama. 

"Ini bisa memicu banyak insipirasi dari masyarakat," ucapnya.

CEO Filosofi kopi Handoko Hendroyono menyampaikan perlunya kehadiran ruang publik sebagai kawasan pemajuan kebudayaan.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Restu Gunawan, menyampaikan Talkshow ini merupakan bagian dari program Platform Indonesiana. 

"Platform Indonesiana memiliki azas gotong royong, partisipatif, penguatan lokal, keragaman, dan ketersambungan," ujarnya.

Untuk membangun ekosistem pembangunan kebudayaan, platform Indonesiana mendorong kolaborasi dan gotong royong bagi komunitas, pelaku budaya, pemerintah daerah untuk mengaktivasi ruang publik yang inklusif serta representatif sebagai ruang ekspresi kebudayaan.

Keberadaan platform Indonesiana juga bertujuan untuk menguatkan jejaring bagi para pelaku budaya dan pengelola ruang publik. 

Talk show besutan Kemendikbudristek dengan ARCH.ID serta Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), berada di tengah kegiatan yang juga sedang berlangsung, yaitu Pameran Arsitektur Indonesia yang ke-4 dengan tema Placemaking: Tolerance. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbudristek: Penyaluran Dana BOSP Tercepat dalam Sejarah 


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler