Masyarakat Jangan Sampai Terjebak Opini Menyesatkan di Kasus Bentrok Polisi vs FPI

Jumat, 11 Desember 2020 – 06:35 WIB
Ilustrasi. Laskar FPI. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat diminta lebih bijak merespons kasus bentrokan polisi dengan anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) yang terjadi di Tol Cikampek KM 50, Senin lalu.

Jangan sampai membuat suasana kacau dengan saling menyalahkan salah satu pihak.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: 6 Laskar FPI Ditembak Arah Jantung, Gibran Diminta Hati-Hati, Anak Wapres Kalah Telak

"Publik sudah bosan dengan kegaduhan, publik ingin keduanya baik FPI maupun polisi memberikan pernyataan yang adem, tanpa saling serang," kata pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta

Menurut Pangi, sudah saatnya para tokoh agama dan tokoh politik ikut memberikan penjelasan ke publik agar menunggu proses hukum yang sedang berjalan dan tidak termakan opini-opini yang bisa menyulut kemarahan publik.

BACA JUGA: Tewasnya 6 Anggota FPI Berimbas ke Jokowi, Harus Segera Diantisipasi

"Yang diperlukan saat ini adalah menangkal segala ajakan dari orang-orang yang sengaja ingin negara kita ini gaduh," tegasnya.

Masyarakat juga diminta agar hati-hati dan lebih bijak dalam mengonsumsi informasi yang beredar terkait insiden tersebut. Saat ini, di media sosial banyak informasi yang kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA: Dua Hal yang Ditakuti Pemerintah Dari FPI dan Habib Rizieq

"Mari bijak dalam bersosmed. Lebih baik pastikan dulu sumber beritanya dan biasakan cek dan ricek," imbuhnya.

Sementara itu, pengamat politik Bin Firman Tresnadi meminta semua pihak menahan diri agar suasana tetap kondusif dan tidak ada pihak-pihak yang terpancing untuk melakukan aksi yang bisa menimbulkan gangguan keamanan.

"Saat ini saya pikir semua pihak harus menahan diri untuk tidak memperkeruh situasi," tegas Bin.

Beberapa hari lalu, polisi baku tembak dengan anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek. Enam orang anggota FPI tewas. Peristiwa ini dalam investigasi Komnas Hak Asasi Manusia untuk mengungkap fakta sebenarnya.(flo/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler