Masyarakat Punya Kajian Mendalam soal Nama Ibu Kota, Pemerintah Semestinya Minta Saran

Kamis, 20 Januari 2022 – 22:17 WIB
Presiden Jokowi saat meninjau lokasi ibu kota negara atau IKN yang baru.Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Tata Kota Universitas Trisaksi Nirwono Joga menyayangkan, pemilihan nama Ibu Kota Negara (IKN) baru menjadi Nusantara.

Menurut dia, pemerintah seharusnya bisa mencari nama yang lebih baik salah satunya dengan meminta usulan dari masyarakat.

BACA JUGA: NasDem Nilai Ahok Masih Layak Pimpin Ibu Kota

“Penamaan IKN Nusantara sangat disayangkan, mestinya pemerintah bisa menjaring usulan nama IKN dari masyarakat untuk membangun rasa memiliki terhadap IKN,” ujar Nirwono dalam keterangannya, Rabu (19/1) malam.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan ini mengatakan, pemilihan nama Nusantara yang tercetus dari Presiden Joko Widodo terkesan sepihak.

BACA JUGA: Ibu Kota Bakal Pindah, Wagub Bilang Jakarta Bakal Jadi Begini

Padahal, bila melibatkan masyarakat seharusnya pemerintah mempunyai banyak pilihan yang tentunya berdasarkan kajian.

“Bukan sepihak dari pemerintah atau pilihan presiden. Saya yakin masyarakat memiliki banyak usulan nama disertai dengan kajian mendalam,” kata dia.

BACA JUGA: IKN Baru Diberi Nama Nusantara, Begini Respons Wabup Penajam Paser Utara 

Dia pun menyarankan agar pemerintah membuka kesempatan lagi untuk pengusulan nama IKN dari masyarakat. 

Diketahui, Presiden Jokowi mengonfirmasi nama Nusantara untuk IKN baru pada Jumat lalu.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan, Nusantara dipilih karena kata tersebut telah dikenal sejak dulu.

"Ikonik di internasional," kata Suharso, di Jakarta, Senin (17/1).

Menurutnya, dari nama Nusantara diharapkan IKN Baru bisa menggambarkan kenusantaraan Indonesia.

"Mudah-mudahan dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia, dan saya kira kita semua setuju dengan istilah Nusantara itu," tegas Suharso. (mcr4/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Redaktur : Adil
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler