jpnn.com, JAKARTA - Operasi katarak dengan bedah laser (Fakoemulsifikasi) makin banyak dipilih masyarakat. Prosesnya dinilai singkat dan minim risiko komplikasi.
Menurut dr Yosylina Pramudya Wardhani Sp.M., walaupun minim risiko, beberapa efek samping mungkin bisa dialami pasien, seperti organ mata umumnya akan terasa kurang nyaman atau tampak kemerahan selama beberapa hari.
BACA JUGA: Kemensos Bantu Pasien Katarak Klinik Mata Olly Dondokambey Steven Kandouw
"Ini normal terjadi selama masa penyembuhan," kata dokter spesialis mata Siloam Hospitals Buton ini dalam keterangannya, Selasa (21/12).
Biasanya, lanjut dokter Yosylina, gejala-gejala tersebut akan hilang dan penglihatan pasien akan kembali jernih dalam waktu 6-8 minggu.
BACA JUGA: Program Inseminasi Buatan dan Operasi Katarak Diperbolehkan Lagi di Australia
Dia menyarankan pasien tidak membasuh atau menyentuh mata maupun berenang. Hindari debu atau asap, bahkan mengejan, batuk atau bersin yang terlalu kuat.
"Segera hubungi dokter bila dirasakan kejadian lain seperti infeksi, mual dan muntah, nyeri hebat, sensitif cahaya yang berlebihan," tutur dr Yosylina.
BACA JUGA: Pakai Teknologi Canggih, Operasi Katarak Tidak Menakutkan Lagi
Agar proses pemulihan setelah operasi katarak berlangsung dengan baik, dokter Yosylina menyarankan pasien mengonsumsi obat secara teratur, diiringi istirahat full minimal tiga hari, dan kontrol rutin kepada dokter.
Lebih lanjut dijelaskan operasi katarak mata melalui teknik bedah laser, dilakukan dengan mengambil bagian depan lensa mata tanpa merusak kapsul posterior.
Prosedur ini aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Setelah fakoemulsifikasi, dokter akan memasang lensa buatan (IOL) agar mata bisa melihat dengan lebih jelas.
Dokter Yosylina mengatakan, katarak menyerang bagian lensa mata yang bisa menurunkan fungsi penglihatan secara perlahan tanpa disertai rasa sakit.
Misalnya pandangan berbayang saat melihat jauh, penglihatan warna memudar seperti tertutup kabut dan beberapa mengeluhkan silau saat melihat di tempat terang.
Famoemulsifikasi, laser katarak berfokus pada Ultrasound yang digunakan untuk memberikan getaran dan panas sehingga mampu menghancurkan 'nucleus' dan di emulsikasi, yaitu menghisap nucleus yang hancur.
"Umumnya durasi operasi terbilang singkat dengan luka insisi yang kecil dan tidak perlu dijahit," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad