Di tengah kasus positif corona yang terus menurun, Australia mulai melonggarkan beberapa aturan, antara lain berkenaan dengan kegiatan operasi dan program kesehatan di rumah sakit. Operasi yang telah dijadwalkan kini boleh dilakukan sesuai kapasitas rumah sakit Inseminasi buatan, katarak, operasi lutut dan panggul termasuk yang bisa dilakukan Kabinet nasional akan mempertimbangkan kembali jenis operasi lainnya di bulan Mei
BACA JUGA: Backpacker di Australia Dilempari Batu, Disuruh Pulang ke Negara Asal
Hari ini (21/04), Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan aturan pembatasan tindakan medis dan operasi yang sebelumnya diberlakukan karena pandemi virus corona, akan mulai dilonggarkan.
Hal-hal yang akan mulai bisa dilakukan adalah program inseminasi buatan (IVF), operasi katarak, operasi berkenaan dengan mulut dan gigi, serta operasi terkait payudara.
BACA JUGA: Australia Pengin Selidik Asal-Usul COVID-19, Tiongkok Sewot
Program itu sebelumnya dihentikan bulan lalu, agar rumah sakit dapat menyediakan tempat tidur yang cukup untuk mengantisipasi meningkatnya pasien virus corona.
Keputusan ini diambil setelah melihat menurunnya kasus positif corona di seluruh Australia, serta juga sudah tersedianya jutaan masker dan alat perlindungan diri (APD).
BACA JUGA: Kondisi Warga Indonesia di Kota-kota Dunia dengan Jumlah Kasus Virus Corona Tertinggi
"Ini tidaklah berarti semua operasi akan kembali normal dilakukan seperti sebelumnya, namun perlahan, tergantung kapasitas dan halangan lain yang dimiliki masing-masing rumah sakit," kata PM Morrison.
Dalam jumpa pers sekitar pukul 10:30 WIB, hari Selasa, PM Morrison mengatakan saat ini ada sekitar 2.500 orang di Australia yang masih mengidap virus corona. Aturan akan dikaji lagi bulan Mei
Pelonggaran tindakan medis dan operasi ini akan diizinkan lagi untuk semua operasi kategori dua dan ketiga.
Operasi kategori ketiga termasuk colonoscopy, endoscopy, dan beberapa tindakan perawatan kanker setelah operasi.
"Semua tindakan akan dikaji lagi 11 Mei untuk melihat apakah semua operasi dan tindakan medis lainnya bisa dimulai lagi," kata PM Morrison.
"Kami memperkirakan akan membuka sekitar 25 persen aktivitas operasi di rumah sakit pemerintah dan swasta."
Sejak beberapa pekan terakhir, Australia sudah memiliki 60 juta masker, dengan 22 juta diantaranya diberikan kepada petugas kesehatan di seluruh negeri.
Tambahan 11,5 juta masker akan didistribusikan ke petugas pekan depan.
Sekitar 100 juta masker akan tiba dalam waktu enam pekan mendatang.
Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengatakan lebih dari 3.200 ventilator, atau alat bantu pernafasan, sudah didistribusikan ke rumah sakit, separuh diantaranya dibuat di Australia.
Hingga saat ini Australia sudah memiliki 7.500 ventilator di seluruh negeri.
Kepala Urusan Kesehatan (Chief Medical Officer) Australia, Dr Brendan Murphy mengatakan dimulainya lagi operasi kategori kedua dan ketiga untuk memastikan sebanyak mungkin orang yang tidak memiliki kaitan dengan virus corona tapi tetap butuh perawatan.
"Salah satu hal yang memprihatinkan bagi petugas kesehatan umumnya selama pandemi ini adalah tidak banyak perhatian bagi kondisi medis non-COVID," katanya.
Dr Murphy membantah penyebutan operasi-operasi yang diperbolehkan lagi sebagai tindakan yang penting.
"Ini penting sekali. Semua operasi berpotensi menyelamatkan nyawa. Ini berlaku untuk semua operasi yang tak butuh dilakukan segera," katanya.
"Beberapa orang mungkin tidak bisa berjalan karena masalah panggul atau lutut. Yang lain tidak bisa melihat karena katarak."
"Beberapa orang memerlukan operasi dan sudah menunggu. Inilah kesempatan agar bisa dilakukan asal dalam keadaan yang aman dan terkontrol," kata Dr Murphy.
Lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengapa Terjadi Unjuk Rasa di Amerika Serikat Saat Pandemi Corona?