jpnn.com - PALU - Masyarakat Kota Palu Sulawesi Tengah, Minggu (2/3) kemarin, sekira pukul 12.00 Wita digegerkan dengan fenomena alam munculnya pelangi yang mengitari matahari. Pemandangan unik ini berlangsung hingga pukul 15.00 Wita dan menjadi tontonan menarik warga untuk mengabadikannya.
Pantauan Radar Sulteng (JPNN Grup), sejak pagi hari pandangan terhadap matahari tetap seperti sedia kala. Namun, sekitar pukul 12.00 Wita, secara mengejutkan muncul pelangi yang mengitari matahari membentuk cincin.
BACA JUGA: Polda Babel Gelar Doa Bersama Sekaligus Ajak Masyarakat Amankan Pemilu
Di berbagai sudut kota masyarakat menggunakan handphone kamera, kamera digital bahkan ada yang menggunakan video mengabadikan kejadian langka ini.
Posisi pelangi mengitari matahari ini bertahan hingga pukul 15.00 Wita di mana perlahan-lahan memudar. Warga pun mulai berspekulasi bahwa ini merupakan tanda-tanda alam yang tidak setuju dengan semua peristiwa di dunia.
Fandi, salah seorang warga yang tinggal di jalan Basuki Rahmat, mengaku terkejut dengan fenomena tersebut, menurutnya baru kali ini dia menyaksikan fenomena tersebut. "Ini sangat unik dan jarang terjadi, mudah-mudahan ini bukanlah pertanda buruk,” katanya.
BACA JUGA: Dipalang Mahasiswa, Aktivitas Kampus ISTI Manokwari Lumpuh
Informasinya Dalam situs wikipedia, fenomena ini kerap telihat di saat peralihan iklim, yang menandakan mendekati musim panas atau kemarau panjang.
Peristiwa matahari bercincin adalah merupakan hal biasa, sinar cincin yang mengelilingi matahari disebabkan efek pembiasan cahaya matahari akibat menabrak kristal es yang terkandung dalam awan cirrus. Peristiwa seperti itu biasa disebut efek halo.
BACA JUGA: Giliran Guru Dianiaya Orang Tua Siswa
Efek halo juga dikenal sebagai nimbus, icebow atau gloriole adalah fenomena optik yang dihasilkan oleh kristal es yang membuat busur berwarna putih dan bintik-bintik di langit.
Fenomena halo juga dapat terbentuk di sekitar lampu buatan di cuaca sangat dingin ketika kristal es yang disebut debu berlian, mengambang di udara di dekatnya.
Ada banyak jenis es halo. Es halo ini dihasilkan oleh kristal es di awan cirrus tinggi (km 5-10, atau 3-6 mil) di atas troposfer. Bentuk tertentu dan orientasi kristal mempengaruhi jenis halo yang diamati. (cr2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekan Depan Data Honorer K2 Diverifikasi
Redaktur : Tim Redaksi