Mau Buang Air, Pak Sopir Dikejutkan Mortir

Rabu, 20 April 2016 – 11:00 WIB
Petugas dari tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Polda Jateng saat mengamankan mortir di bawah jembatan Kranggan, Temanggung, Senin (18/4). Foto: Radar Kedu/JPG

jpnn.com - TEMANGGUNG - Budi Marwoto (56) terkaget-kaget saat hendak buang hajat di pinggir Kali Progo, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (18/4). Saat sudah kebelet untuk buang air, sopir angkutan kota alias angkot itu dikejutkan karena melihat mortir.

Mulanya Marwoto turun ke Kali Progo tepatnya di dekat jembatan Kranggan, tak jauh dari kompleks Monumen Pembunuhan Masal Pejuang RI, jelang pukul 05.00. Ketika melintas di pinggir sungai di dekat bebatuan, dia melihat sebuah mortir.

BACA JUGA: Nelayan Menjala Temukan Mayat Pria Tua

Namun, dia tidak langsung mendekat atau mengambil mortir itu. Sebab, ia sudah tak kuat lagi menahan mules.

“Saya sudah yakin kalau barang yang saya lihat di bebatuan itu adalah mortir, namun karena perut saya mules saya buang hajat dulu, selepas buang hajat lalu saya mendekat,” katanya.

BACA JUGA: Siap-siap, Polisi Menyasar Kafe Remang-Remang

Untuk memastikannya, Marwoto sempat memegang mortir itu. Ketika memang mortir, Marwoto lantas meletakkannya ke tempat semula sembari mencari kain tak terpakai.

Mortir itu seberat 2 kilogram dengan ukuran 25 x 8 sentimeter lantas ditutup dengan kain. Selanjutnya Marwoto bergegas melapor ke Polsek Kranggan.

BACA JUGA: Awas, Jangan Dekati Kawah Sindoro Dulu

“Setelah saya tutupi, saya langsung bergegas lapor ke Polsek Kranggan. Saya tutupi, supaya saat ada warga yang mencari kayu atau ada pemulung melintas, melihat barang tersebut, tidak membawanya pulang,” ungkapnya.

Marwoto yang pernah menjadi anggota perlindungan masyarakat (linmas) Kranggan selama 25 tahun meyakini, mortir itu masih aktif. Menurutnya, penemuan ini merupakan kali kedua. Tahun 2014 lalu dia juga pernah menemukan barang serupa, namun ukurannya lebih besar lagi.

“Dugaan kuat saya, barang peledak itu merupakan peninggalan zaman Belanda atau zaman kemerdekaan,” imbuh bapak tiga anak itu.

Sementara Kapolsek Kranggan AKP Yanu Fajar Saptono mengatakan, pihaknya langsung melapor ke tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polda Jateng. Tepat pukul 11.00, tim Jihandak Brimob Polda Jateng tiba di lokasi dan mengambil mortir itu untuk dibawa ke Desa Guntur, Temanggung guna dimusnahkan. (san/lis/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekprov Marah: Mana Kepala Biro dan Kepala Dinas?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler