jpnn.com - Setelah sempat turun 10 persen setahun terakhir, angka kunjungan wisatawan dari Indonesia ke Singapura mulai menunjukkan tren positif. Itu tercatat dalam tiga bulan terakhir, yakni Januari sampai Maret 2016.
Namun kenaikan itu belum mampu menyamai tingkat kunjungan seperti tahun 2014 silam. Beberapa hal yang menjadi penyebab belum normalnya arus wisatawan adalah rendahnya nilai tukar rupiah dan kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih.
BACA JUGA: Pak Kiai: KUR Belum Menyentuh Rakyat Kecil
”Penurunan itu berdampak besar pada iklim pariwisata di Singapura,” kata Raymond Lim, Area Director STB (Singapore Tourism Board) Indonesia saat ditemui di area pameran wisata Singapura, Seru Bareng di Grand City Mal Surabaya kemarin.
Selama ini menurut Raymond, Indonesia merupakan negara yang menyumbang jumlah wisatawan terbesar ke Negeri Singa tersebut. Pertahun mampu mencapai 3 juta orang. Untuk kota asal sendiri, Jakarta berada di urutan pertama kemudian disusul oleh Surabaya dan Medan.
BACA JUGA: Bang Uchok Ungkap Penyebab Publik Benci Petugas Pajak
Tujuan utama para pelancong asal Indonesia kini bukan sekadar shopping atau berlibur ke tempat wisata, tetapi juga untuk meeting dan check up kesehatan. ”Bahkan tak jarang memadukan semuanya. Jadi mumpung ke Singapura, ya semua dilakukan mulai dari rapat, liburan, sampai periksa ke rumah sakit,” katanya.
Agar kunjungan kembali meningkat, setidaknya sama dengan pencapaian setahun silam, pemerintah Negara Serumpun itu gencar melakukan promosi. Salah satunya adalah mengadakan pameran di beberapa kota di Indonesia.
BACA JUGA: Setelah Perjanjian ini, Pasokan Gas PLN Diklaim Bakal Aman
Surabaya sendiri menjadi kota ketiga, setelah sebelumnya sukses diselenggarakan di Bandung (1 – 3 April), Semarang (8 – 10 April), dan nanti di Medan pada 22 – 24 April. ”Banyak promo yang kami sediakan bagi wisatawan Indonesia. Termasuk tiket pesawat murah yang hanya Rp 830 ribu untuk pulang pergi,” jelas dia. (jpnn/pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia, Kini Punya 4 Direksi Baru
Redaktur : Tim Redaksi