Mau Pisah dari NKRI tapi Masih Pakai Aset Negara

Selasa, 20 September 2016 – 08:22 WIB
Puluhan simpatisan KNPB konvoi dari Perumnas III Waena menuju asrama Rusunawa Uncen, Senin (19/9). Foto: Gamel/Cenderawasih Pos

jpnn.com - JAYAPURA - Suasana tegang sempat terjadi saat massa Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menggelar mimbar bebas di sekitar kampus Universitas Cenderawasih, Waena, Jayapura, Papua, Senin (19/9).

Sejumlah pengendara dan pengguna jalan dibuat kesal dengan aksi yang dicap mengganggu aktivitas mereka. Ya, meski selama ini KNPB terus menyuarakan isu yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), faktanya mereka masih menggunakan aset negara atau pemerintah untuk aksi mereka.

BACA JUGA: Duh, Desa Ini Kaya Potensi Tapi Menyandang Predikat Termiskin

Meski berkali-kali ditolak untuk tidak menggunakan bangunan milik pemerintah karena dianggap berseberangan, namun KNPB tampaknya tak ambil peduli. 

"Kami memang menerima surat dari Rektorat Uncen bahwa Uncen sendiri menolak gedung Rusunawa digunakan oleh KNPB dan meminta kami untuk melakukan tindakan yang dianggap perlu,” kata Wakapolres Jayapura Kota, Kompol Y Takamully, saat ditemui Cenderawasih Pos di depan Gapura Uncen Perumnas III, Senin (19/9) kemarin. 

BACA JUGA: Aturan BPJS Memberatkan Warga, Tidak Mampu kok Didenda?!

Meski demikian, kata Takamully, pihaknya tetap berpikir bagaimana menciptakan kondisi yang tetap aman tanpa harus dilakukan upaya represif yang akhirnya menimbulkan hal negatif yang lebih luas. 

Selentingan miring terdengar dari beberapa pengendara motor yang terpaksa terhenti untuk memberi kesempatan kepada massa KNPB yang lewat menuju Rusunawa. 

BACA JUGA: Di Balik Kendi yang Pecah di Depan Moncong ATR 72-600..

Ada yang menyebut bahwa dalam aksi massa terlihat oknum mahasiswa menggunakan almamater kampus Uncen yang ikut di dalamnya. “Ini bagaimana, katanya mau protes pemerintah, menyalahkan pemerintah, mau pisah dari NKRI, tapi masih belajar di Uncen dan bangga dengan almamater juga, dan menggunakan fasilitas negara. Kelihatan lucu sekali,” sindir satu pengendara motor yang langsung pergi ketika massa berlalu. 

Dia sendiri heran karena selama ini KNPB selalu memprotes pemerintah namun ternyata masih membutuhkan pemerintah dengan menggunakan aset pemerintah berupa gedung Rusunawa. “Ya seharusnya kembali ke pihak Uncen agar lebih tegas,” katanya.

Kegiatan yang dilakukan KNPB kemarin sendiri berbentuk mimbar bebas dan ibadah di halaman Rusunawa Perumnas III Waena untuk merespons perjuangan yang diklaim mendapat dukungan luas dari MSG. Jika sebelumnya dari dukungan datang dari Vanuatu, Kepulauan Soloman dan FLNKS, kini dukungan dari beberapa negara bagian dikatakan mulai ikut terlibat. 

Pembantu Rektor IV Uncen, Julius Ary Molet membenarkan bahwa ada keputusan rektorat yang tidak mengizinkan Rusunawa dipakai untuk kegiatan yang tak ada kaitannya dengan akademik. “Memang Rusunawa itu berada di atas tanahnya Uncen namun belum dilimpahkan ke Uncen setelah dibangun oleh kementerian PU sehingga statusnya masih milik PU,”  beber Ary Molet.

Mengenai adanya oknum mahasiswa yang ikut terlibat dalam aksi KNPB, Ary menyebut bahwa hal tersebut sudah mendapat catatan dari pihak kampus. “Jika dilihat dari esensi anak-anak kuliah di Uncen adalah ingin melanjutkan pendidikan agar cerdas dan kembali ke daerah, tapi kami melihat ada juga oknum mahasiswa yang dipengaruhi sehingga ikut-ikutan. Yang kayak begini bisa kami kenakan sanksi,” tegasnya. 

Terpisah Kapolres Jayapura, AKBP Tober Sirait singkat menyampaikan bahwa secara umum kegiatan berjalan tanpa masalah dan pihaknya melakukan pengamanan agar apa yang dilakukan tidak keluar dari area Perumnas III Waena. “Sampai kegiatan selesai semua terkendali,” singkatnya. (ade/ulo/nat/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-Gara Cinta, Pasangan Kekasih Ini Nekat Dipenjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler