Mau Relokasi, Warga Rusun Penjaringan Curhat ke Charles PDIP

Rabu, 03 Oktober 2018 – 11:15 WIB
Anggota DPR Charles Honoris dan anggota DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menemui warga Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Penjaringan RW 06, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Warga Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Penjaringan RW 06, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, mengadu kepada anggota DPR Charles Honoris dan anggota DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah, Selasa (2/10).

Mereka berharap direlokasi untuk sementara ke hunian yang terjangkau selama Rusunawa Penjaringan direvitalisasi.

BACA JUGA: Pemkot Minta PKL Kembali ke Pasar Pakis

Menurut rencana, revitalisasi tahap kedua untuk sepuluh blok rusunawa akan dimulai pada 2019 mendatang.

Kepada Charles yang juga merupakan anggota DPR dari dapi Jakarta Utara, Ketua RW 06 Hartoyo menyampaikan keinginan warga direlokasi ke rusun di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: PDI Perjuangan Sepakat dengan SBY

"Mempertimbangkan asas kemanusiaan, antara lain, mahalnya sewa kontrakan serta sulit untuk mencari tempat kontrakan," kata Hartoyo.

Menurut Hartoyo, warga khawatir karena merasa ditelantarkan saat revitalisasi tahap pertama pada 2017 lalu. Saat itu, menurut Hartoyo, warga harus mencari kontrakan sendiri.

BACA JUGA: Perkenalkan, Ini Mas Johan Budi Caleg PDIP untuk Warga Ngawi

“Harga kontrakan bisa berkali-kali lipat dari harga sewa rusun. Pemilik kontrakan pada aji mumpung,” ujar Hartoyo.

Salah satu warga bernama Sumarno mengaku memiliki pengalaman pahit ketika pindah ke kontrakan saat Rusunawa Penjaringan direnovasi.

"Banyak yang profesinya berdagang akhirnya pulang kampung karena enggak ada penghasilan. Banyak yang pulang kampung ke Bodetabek," kata Sumarno.

Sementara itu, Charles berjanji menyampaikan harapan warga kepada Sekretariat Negara (Setneg).

Menurut Charles, ada dua aset milik Setneg di Kemayoran, yakni rusun dan wisma atlet, yang bisa dimanfaatkan untuk hunian sementara bagi warga.

Berdasarkan pengalaman saat revitalisasi tahap pertama, lanjut Charles, beberapa hal menjadi pertimbangannya mengakomodasi harapan warga.

Di antaranya, sewa hunian yang terjangkau serta lokasi yang tidak jauh dari usaha penghidupan warga dan sekolah anak.

“Kami hadir di sini untuk mencoba mencarikan solusi kepada warga dan kami akan mencoba mendiskusikan kepada Setneg yang mempunyai aset di wisma atlet dan Rusun Kemayoran,” kata politikus PDI Perjuangan itu.

Dia menambahkan, jumlah unit yang tersedia di wisma atlet dan rusun di Kemayoran sangat memungkinkan bagi warga untuk direlokasi ke tempat tersebut.

Nantinya, sambung dia, beberapa masalah teknis harus diatur seperti harga sewa yang tidak terlalu mahal dan durasi warga menempati wisma atlet.

“Saya rasa tinggal didiskusikan bersama dengan warga atau bisa kami komunikasikan dengan pemprov apakah dimungkinkan secara aturan memberikan subisidi agar harga sewa tidak terlalu mahal," ujar Charles.

Sementara itu, Ida berharap pengalaman pada saat revitalisasi tahap pertama tidak terulang.

Menurut dia, wisma atlet yang paling memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal.

Sebab, bangunan tidak lagi berpenghuni setelah Asian Games 2018 berakhir.

"Wisma atlet memang layak karena unitnya banyak sekali, sedangkan di sini hanya butuh 946 unit. Saya kira memungkinkan menampung mereka," ujar Ida. (jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saran TKN Jokowi-Maruf demi Setop Kebrutalan Suporter Bola


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler