"Jika hubungan mereka tidak baik, pasti di antara mereka sudah bubar dan jalan sendiri-sendiriEmpat tahun belakangan, baik sebagai pribadi maupun sebagai presiden dan wakil presiden, semuanya berjalan baik," kata Max Sopacua, menjawab pertanyaan wartawan di Bravo Media Center (BMC) Jakarta, Rabu (15/4).
Didesak soal wacana agar JK kembali mendampingi SBY dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 mendatang, Max menjelaskan bahwa sesungguhnya itu tidak menjadi masalah
BACA JUGA: KPK Geledah Tiga Kantor Kimia Farma
Memang akhir-akhir ini katanya, sempat berkembang opini publik yang terkesan seolah SBY-JK sudah tidak cocok lagi."Opini itu terbentuk hanya sebagai konsekuensi dari masa-masa kampanye menjelang pemilu legislatif
BACA JUGA: Andriani: Pojok Antikorupsi Sejalan Program MA
Semua proses pencapresan dan cawapres kini ada di masing-masing partai," ujar Max pula.Selain itu, lanjut Max, di DPR sendiri juga sempat terjadi perbedaan pendapat soal angket BBM
"Sekarang sama-sama kita saksikan, nasib hak angket tersebut tidak jelas, sementara pemerintahan SBY-JK jalan terus untuk melaksanakan tugas-tugas konstitusinya," kata Max pula.
Selain menegaskan bahwa hubungan SBY-JK baik-baik saja, Ketua DPP Partai Demokrat itu juga mendesak agar KPU dapat segera memperbaiki masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT)
BACA JUGA: Bea Cukai Minta KPK Rambah Cabang
"Perbaikan DPT itu harus segera dilakukan secara cermat, agar Pilpres 2009 ini lebih baik lagiHal itu bisa terwujud tentunya harus dengan dukungan parpol dan pemilih sendiri," katanya.Khusus untuk kader Partai Demokrat, Max meminta para kader di seluruh Indonesia untuk mengawasi proses penghitungan dan rekapitulasi suara"Jika ditemukan kecurangan dan penyimpangan, silakan diproses melalui aturan hukum yang berlaku," tegasnya.
Max Sopacua juga menghimbau seluruh elit, kader dan simpatisan parpol, agar bisa menyikapi proses dan hasil Pemilu 2009 secara lebih dewasaSiap menang dan siap kalah, katanya, adalah sikap yang perlu direalisasikan(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rektor UIN: Korupsi Itu Soal Budaya dan Sistem
Redaktur : Tim Redaksi