jpnn.com, JAKARTA - Andi Arief menuding Max Sopachua dan Ahmad Mubarok ingin menjual kursi ketua umum Partai Demokrat kepada orang dari luar partai. Karena itu mereka, bersama sejumlah senior Demokrat lainnya, bermanuver mendesak digelarnya kongres luar biasa alias KLB.
Orang luar yang dimaksud Andi adalah bekas politikus Gerindra, Sandiaga Uno dan eks Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo.
BACA JUGA: Sekali Lagi, Sandiaga Minta Pendukung Tidak Berbondong-bondong ke MK
"Kami sudah tahu kalau Mubarok, Max Sopacua akan mendatangkan kursi Ketum Demokrat kepada Sandi Uno, Gatot Nurmantyo dan lain-lain," kata Andi Arief di akun Twitternya, Minggu (16/6).
"Menjadi makelar memang kerap menguntungkan, tapi Sandi Uno atau Gatot Nurmantyo bukan orang yang bodoh yang bisa dibohongi," imbuhnya.
BACA JUGA: Penjelasan Sandiaga Uno soal Peningkatan Jumlah Tuntutan Gugatan di Sidang MK
BACA JUGA: Prestasi Demokrat Merosot, Max Sopacua Dorong Perombakan Internal Partai
Baginya, para tokoh yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) itu sudah tak pernah berkontribusi kepada partai.
BACA JUGA: Hati Sandiaga Langsung Bergetar Mendengar Pernyataan Ketua MK
Di sisi lain, manuver Max cs juga dinilai tak memperlihatkan jiwa kemanusiaan sama sekali mengingat Ketum Demokrat, SBY serta para kader masih berduka atas meninggalnya Ani Yudhoyono.
Atas hal itu, ia, enggan untuk meladeni manuver para senior partai tersebut. "Tidak tepat waktunya mengajak kami dan Pak SBY 'berkelahi'. Sekarang kami sedang berduka atas kepergian Ibu Ani. Adakah hati dan kemanusiaan?" tandasnya. (rmol/jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidang Sengketa Pilpres Bergulir, Sandiaga Uno Minta BPN Diet Komentar, Termasuk di Medsos
Redaktur & Reporter : Adil