May day 2019, Momentum Merespons Perubahan Pasar Kerja yang Makin Dinamis dan Fleksibel

Rabu, 01 Mei 2019 – 19:46 WIB
Menakertrans Hanif Dhakiri. Foto : Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menyambut positif peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2019 di berbagai kota Indonesia yang telah berjalan dengan tertib, aman dan kondusif.

“Pelaksanaan May Day 2019 yang bertema “Together We Grow” berjalan tertib, aman, harmonis dengan suasana kekeluargaan seperti perayaan May Day tahun-tahun sebelumnya. Suasana ini semoga terus terpelihara di setiap peringatan May Day, “ kata Menaker M. Hanif Dhakiri di Jakarta, Rabu (1/5)

BACA JUGA: Jelang May Day, Presiden dan Menaker Makan Siang Bareng Buruh Pabrik Sepatu

Hanif mengatakan May Day 2019, merupakan momentum bangsa Indonesia untuk merespon adanya perubahan pasar kerja yang dinamis dan semakin fleksibel, maupun perbaikan ekosistem ketenagakerjaan.

Menurutnya prioritas pembangunan pemerintah tahun 2019 yakni pembangunan SDM.

BACA JUGA: Jokowi Tinjau Pabrik Sepatu dan Makan Siang Bareng Buruh di Tangerang

“Saat ini kita membutuhkan SDM berkualitas dengan jumlah yang memadai dan persebaran yang relative merata di seluruh Indonesia, “ ujarnya.

Namun Menaker Hanif melihat persoalan riil yang dihadapi saat pembangunan SDM tahun 2019 ini adalah adanya ketimpangan skill.

BACA JUGA: Pertemuan Menteri Tenaga Kerja Se-ASEAN Hasilkan Sembilan Kesepakatan 

Persoalan skill tersebut sesungguhnya bukan persoalan pemerintah, tetapi juga masalah bagi serikat pekerja dan pengusaha.

Untuk mengatasi persoalan ketimpangan skill tersebut pemerintah terus meningkatkan masifikasi pelatihan vokasi.

“Pelatihan vokasi ini dalam rangka memberikan pelatihan soft skill dan hard skill, kepada angkatan kerja kita agar bisa terserap di pasar kerja dan kewirausahaan, “ ujar Hanif Dhakiri.

Hanif menegaskan pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan.

Misalnya soal pengupahan, dimana kenaikan upah buruh itu dijamin naik dan pasti setiap tahunnya.

Kemudian ada program perumahan pekerja, perluasan jaminan sosial bagi tenaga kerja, baik formal maupun informal, kredit usaha rakyat yang diperuntukkan bagi pekerja.

“Kesejahteraan buruh tidak bisa terus menerus dilihat dari segi upahnya saja, tetapi dilihat dari kemudahan dari akses transportasi, pelatihan, pendidikan, akses permodalan, dan sebagainya, “ katanya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker Hanif Dhakiri Beber 6 Strategi Indonesia Hadapi Future of Work


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler