jpnn.com, JAKARTA - Peringatan Hari Buruh 1 Mei atau lebih dikenal dengan May Day pada 2017 merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan buruh.
May Day juga harus dijadikan momentum meningkatkan keterampilan para buruh maupun keluarganya sehingga menjadi lebih sejahtera.
BACA JUGA: Menyulap Areal Bekas Tambang Jadi Pasar Ramah Lingkungan
Peningkatan kesejahteraan buruh dan keluarganya menjadi kata kunci peringatan May Day tahun ini.
Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia Timboel Siregar mengungkapkan minimnya keterampilan memang menjadi permasalahan yang dihadapi kalangan buruh maupun keluarganya.
BACA JUGA: Mba Puan: Kalau Ahok-Djarot Terpilih Kembali...
Karenanya Timboel mengaskan, dalam rangka May Day ini, pihaknya terus berusaha meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
"Ini sesuai Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan," ujar Timboel di sela-sela Pelatihan Membuat Kue yang diikuti buruh wanita, istri buruh, dan Dharma Wanita Kementerian Tenaga Kerja di Kantor Kemenaker, Selasa (18/4).
BACA JUGA: Nasdem Tetap Inginkan PT Tujuh Persen
Menurut Timboel, pada momen 1 Mei 2017 pihaknya bersama serikat pekerja lainnya dan pemerintah serta pengusaha, mendorong dilaksanakannya sebuah pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuan pekerja maaupun keluarganya.
"Dengan keterampilan, kami harapkan mereka nanti bisa berusaha di luar untuk menambah income buat memenuhi dan meningkatkan kesejahteraannya," katanya.
Selain itu, Timboel mengatakan melalui keterampilan ini diharapkan para istri buruh maulun buruh wanita memiliki jiwa kemandirian.
Jadi, apabila suatu saat menghadapi masalah pemutusan hubungan kerja mereka tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan income bagi keluarganya.
Selain pelatihan, pihaknya juga mendorong, agar ada permodalan yang bisa diberikan kepada buruh.
Hal ini supaya keterampilan yang sudah didapat tidak terbengkalai.
Misalnya kredit usaha rakyat yang bunganya hanya tujuh persen untuk membantu mereka yang ingin berusaha.
"Kami juga mendorong pasar agar hasil produksinya bisa terjual dengan baik. Kami berharap, ada mekanisme yang mendorong makanan yang dihasilkan bisa terjual," paparnya.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemenanker Haiyani Rumondang mengatakan penetapan May Day sebagai hari libur nasional hendaknya dimanfaatkan oleh kalangan buruh untuk melaksanakan kegiatan yang positif dan bisa memiliki nilai tambah.
Di samping untuk berkumpul dengan keluarga, teman, atau sahabat, hari libur May Day bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat.
Seperti halnya kegiatan pelatihan membuat kue yang digagas oleh para buruh ini.
Kegiatan ini mempunyai nilai yang luar biasa sebagai perekat antara kalangan buruh, pengusaha, dan pemerintah.
"Ini kegiatan yang digagas oleh para buruh, yang disuppport oleh pelaku usaha dan difasilitasi pemerintah. Kelihatannya kecil, tapi manfaatnya luar biasa, menjadi perekat semua komponen," ungkap Haiyani. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tumpeng Cinta Untuk Dahlan, Sebuah Doa dari Para Sahabat
Redaktur & Reporter : Boy