jpnn.com, SUKOHARJO - Polisi masih terus menyelidiki kasus penemuan mayat di Kampung Jetis, Kelurahan Kenep, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Minggu (12/12) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Kapolres AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menyebut korban diduga korban pembunuhan.
BACA JUGA: Wanita Muda Terkapar di Rumah Anggota TNI, Perut Alami Luka Tembakan
Polisi yang menerima laporan tentang adanya penemuan mayat pada Minggu, (12/12) sekitar pukul 04.00 langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Dari identifikasi maupun visum dari Puskesmas Sukoharjo, mayat tersebut diduga sebagai korban pembunuhan," ungkap Kapolres AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dalam berita resmi yang dirilis Polres Sukoharjo.
BACA JUGA: Kuasa Hukum Santriwati Korban Herry Wirawan Ungkap Fakta Mengejutkan, Ini Soal Bisikan Halus
AKBP Wahyu Nugorho Setyawan mengungkapkan, saat ini Satreskrim Polres Sukoharjo telah melakukan pendalaman kasus dan segera memburu pelaku.
Terpisah, Kapolsek Sukoharjo Kota AKP Marlin menuturkan, korban yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan itu mengalami luka parah di bagian kepala.
BACA JUGA: Kaget Dengar Pengakuan Anak, Murni Tak Menduga Mantan Suami Setega Itu
“Saat tiba di lokasi, korban dalam posisi tergeletak. Benar di bagian belakang kepala sebelah kanan terdapat luka parah yang diperkirakan akibat pukulan benda tumpul,” terang AKP Marlin.
Kapolsek menuturkan mayat tersebut tergeletak persis di atas jalan aspal depan sebuah proyek perumahan Griya Bhina Karya. Saat ditemukan, darah akibat luka di kepala itu melumuri seluruh tubuhnya.
AKP Marlin menambahkan warga yang tinggal di sekitar lokasi, termasuk warga yang tinggal di depan proyek perumahan tersebut tidak mengetahui adanya mayat yang tergeletak.
BACA JUGA: Marbut Masjid Curiga Air di Kamar Mandi Jalan Terus, Lalu Diintip, Astaga, Ternyata
“Warga yang tinggal di depan proyek tidak tahu kalau ada mayat tergeletak di jalan, padahal saat subuh sempat mengambil air wudhu di depan rumah,” pungkasnya. (mcr21/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Romensy Augustino