Mayat Osama Dilarung di Samudra Hindia

Selasa, 03 Mei 2011 – 04:14 WIB
USS Carl Vinson. Foto: AP

AMERIKA Serikat menghadapi dilema tersendiri tentang pemakaman Osama bin LadenPasalnya, sulit mencari negara yang bersedia menjadi tempat untuk lokasi pemakaman Osama.

Namun dilema itu terpecahkan dengan cara cepat a la AS

BACA JUGA: Osama Mati, Gerakan Teror Tak Terhenti

Osama dikubur di lautan
Tubuhnya disebut-sebut dijatuhkan di Lautan Hindia pada Senin (2/5) pagi, sekalipun Gedung Putih tidak bersedia menyebut lokasi persisnya

BACA JUGA: Mereda setelah Saling Serang, Pengungsi Pulang



Seperti dikutip ABC News, seorang pejabat AS mengungkapkam bahwa mayat Osama dibawa dengan pesawat ke Kapal Induk AS, USS Carl Vinson
Namun AS menjamin bahwa pemakaman itu tanpa mengabaikan hukum Islam, termasuk proses penyucian, pembungkusan mayat dan doa

BACA JUGA: Sindir Trump akan Rombak Gedung Putih jadi Kasino



"Kami pastikan bahwa itu (mayat Osama) ditangani berdasar tradisi Islam," ujar seorang pejabat AS"Ini adalah sesuatu yang kami tangani secara seriusDan sejauh ini ditangani dengan dengan cara yang tepat."

Bagi AS, mengubur Osama di darat jelas memicu kekhawatiran baru lantaran kuburannya bakal menjadi pusat pertikaian dan memicu perdebatan di negeri mana ia seharusnya dikubur.  "Mencari sebuah negara yang mau menerima sisa-sisa teroris yang paling dicari di dunia akan sangat sulit," ujar seorang pejabat AS seperti dikutip The GuardianAlasan itulah yang mendasari AS untuk memutuskan menguburkan Osama di lautan.

Sebenarnya, ketakutan bahwa tempat pemakaman Osama bakal menjadi tempat pemujaan jelas tidak berdasarSebab, sebagaimana tradisi Salafi dan Wahabi yang juga dianut Osama maupun pengikutnya, jelas-jelas menolak pensakralan terhadap kuburanBahkan Raja Saudi Arabia saja dimakamkan di kuburan tanpa penanda.

Namun sikap tergesa-gesa pemerintah AS itu justru memicu pertanyaan baru : benarkah yang tewas adalah Osama? AS memang tidak ragu lagi bahwa yang tewas di luar kota Islamabad itu adalah OsamaPemerintah AS juga sudah mengambil sampel DNA sehingga tidak ada keraguan bahwa pria yang tewas tertembak di sebuah persembunyian seharga USD 1 juta di wilayah Abbottabad itu memang benar-benar Osama

Namun yang harus diingat, aturan pemakaman 24 jam bagi Muslim itu tak selalu konsisten diterapkan ASAmbil saja contoh pemakaman Uday and Qusay Hussein, dua putra mantan pemimpin Irak, Saddam HusseinAS bahkan menahannya hingga 11 hari hingga akhirnya kedua putra Saddam itu bisa dikuburkan

Selain itu, penguburan di lautan juga tidak ditemui dalam tradisi Islam, sekalipun dalam kondisi tertentu aturan Islam membolehkannyaPenguburan di laut dibolehkan dengan beberapa kondisi, salah satunya jika dalam perjalanan panjang dan mayat membusuk sebelum kapal mencapai daratan

Selain itu jika ada kkehawatiran bahwa pihak musuh bakal menggali tubuh yang dikubur untuk dipotong-potongAturan ini disebut dapat diterapkan untuk mengubur  mayat Osama di lautan.

Namun berdasar aturan pemakaman di air sebagaimana ditulis alislam.org, disebutkan bahwa jenazah bisa dimasukkan dalam bejana dari tanah liat, atau kakinya diikat dengan pemberat sehingga bisa terbenam di dalam airNamun alislam.org juga menegaskan, jenazah itu harus benar-benar tenggelam sedalam-dalamnya sehingga tidak segera dimakan oleh predator laut.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Putra Osama Ikut Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler