jpnn.com, MANOKWARI - Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa bicara tentang Papua dari lubuk hati yang paling dalam.
Dia menyebut Tanah Papua adalah warisan dari leluhur yang harus dijaga dengan penuh kedamaian.
BACA JUGA: Wow, Abdul Gani Kasuba Dukung Ali Ibrahim Maju Pilgub Malut
"Tugas saya di sini adalah menjaga stabilitas keamanan agar hidup dengan saling mengasihi, mencintai sebab kita manusia adalah ciptaan Tuhan. Dan yang boleh mengambil nyawa hanya Tuhan,” ujar Pangdam di Manokwari, Selasa (21/9).
Pangdam merupakan anak adat Man Waren Saireri yang dikukuhkan saat menjadi Danrem di Biak.
BACA JUGA: Usulan Gerindra Bagi 1 Juta Tenaga Honorer ini Mulia Banget, Semoga!
Momen tersebut menjadikan dirinya makin percaya diri, totalitas untuk bekerja di tanah Papua dan memiliki banyak saudara di Papua.
"Saya sebagai Man Waren Saireri sangat mendukung apa yang LMA akan terus kerjakan, karena langsung bersentuhan dengan adat."
BACA JUGA: Anggaran KPU Untuk Tahapan Pemilu di 2022 Turun Jadi Sebegini
"Adat budaya adalah peradaban tradisi dari para leluhur dan nenek moyang, namun tidak boleh statis harus dinamis mengikuti perkembangan zaman," ucapnya.
Dia mengimbau para tokoh mengajak anak-anak, para pemuda untuk tidak berkonflik.
Karena pada akhirnya hanya penderitaan, kesengsaraan dan kedukaan.
Dia juga mengimbau para tokoh mengajak anak-anak membangun Tanah Papua dengan penuh kedamaian.
Lebih lanjut disampaikan, sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat pastinya menginginkan Papua Barat yang merupakan bagian dari Indonesia yang dicintai ini akan terus tegak berdiri dan berdaulat.
Dia menegaskan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila terbukti menjadi pemersatu bangsa Indonesia hingga saat ini, hal tersebut harus terus digali, ditanamkan, pupuk dan pelihara untuk selanjutnya diwariskan kepada generasi berikutnya.
"Kita harus percaya diri agar mandiri dalam menjaga, mengelola dan melestarikan kekayaan alam yang luar biasa ini, melalui kerja keras bersama yang diiringi inovasi dan kreativitas, sebagai wujud rasa cinta kepada Tanah Air dan bangsa. Sebagai syaratnya, persatuan dan kesatuan bangsa harus dijaga," tuturnya.
Dia meyakini bahwa nilai-nilai luhur ini tidak akan lekang termakan oleh waktu. Pancasila akan selalu relevan sepanjang masa untuk menghadapi setiap perubahan situasi apa pun, guna mengawal tetap kukuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk di Papua Barat.
Pangdam juga sedikit menyinggung masalah COVID-19 di Papua Barat dengan mengapresiasi seluruh tokoh-tokoh di Papua Barat karena bekerja sama untuk memerangi wabah sehingga kasus COVID-19 di Papua Barat menurun.
"Jika kita bersatu dalam satu visi dan tujuan, maka semua tantangan itu dapat kita atasi."
"Karena itu, sinergi di antara kita, antar-lembaga pemerintah dan seluruh komponen masyarakat menjadi kunci kekuatan kita dalam menghadapi tantangan tersebut," ujar Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang