jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono memastikan RSD masih bisa menampung pasien Covid-19, meski jumlahnya terus meningkat.
“Untuk hunian di RSD Wisma Atlet saat ini 57,44 persen. Lalu tingkat hunian untuk isolasi mandiri 52,7 persen. Jadi, masih cukup lebih dari 40 persen,” ujar Tugas dalam acara bincang-bincang Satgas Covid-19 yang disiarkan di Youtube BNPB Indonesia, Senin (7/12).
BACA JUGA: Dari Mana Asal Usul Senjata Api Diduga Milik Laskar FPI Pengawal Rizieq Shihab?
Pria yang juga menjabat sebagai Kapuskes TNI ini menuturkan, per Senin pagi pukul 06.00 WIB, pasien dengan gejala ringan dan sedang yang dirawat mencapai 2.041 orang.
Kemudian, untuk yang melakukan isolasi mandiri mencapai 825 orang.
BACA JUGA: Sebegini Pasien Covid-19 Sembuh di Wisma Atlet Sejak 23 Maret Hingga 6 Desember
Tugas mengakui konfirmasi kasus positif harian mencapai angka 8.000 lebih, pasien yang masuk RSD Covid-19 bisa mencapai 400-an orang per hari.
"Saat itu memang perlu tenaga ekstra untuk menangani pasien yang datang maupun yang sedang dirawat," kata dia.
BACA JUGA: 10 Fakta Kasus Pembunuhan Masnah Oleh Kekasih Gelap, Pengakuan Suami Sah Bikin Merinding
Berkaitan dengan konfirmasi kasus positif yang terus bertambah, Tugas menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menyediakan beberapa hotel dan wisma untuk melakukan isolasi mandiri.
"Saat ini juga ada petugas dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Rumah Sakit Darurat Covid-19 sehingga lebih mudah berkoordinasi dan memantau hunian masing-masing wisma, hotel, dan ketersediaan di Wisma Atlet," tuturnya.
Menurut Tugas, koordinasi dengan berbagai pihak sebagai langkah efektif, terutama dalam mengatur pasien yang perlu dirawat dan isolasi mandiri.
"Koordinasi sangat efektif. Dari sisi hunian menjadi lebih teratur," katanya.
Pada kesempatan itu, Tugas juga meminta agar masyarakat bisa disiplin dan konsisten dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
“Konsisten disiplin, ini saya kira walau vaksin dilakukan tetap harus melakukan kehidupan adaptasi kebiasaan baru. Ini masih proses panjang disiplin betul, ini diharapkan tidak meningkat lagi kasusnya,” tutup dia. (cuy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan