Mayora Indah Gandeng IT Del Untuk Pemanfaatan Eceng Gondok di DPSP Danau Toba

Minggu, 10 Juli 2022 – 18:46 WIB
PT Mayora Indah, Tbk dan Institut Teknologi Del, yang didukung Kemenko Marves menandatangani kerja sama pemanfaatan eceng gondok di Destinasi Pariwisata Super Priotas (DPSP) Danau Toba di Mayora Group Headquarters, Jakarta, Jumat (8/7). Foto dok Mayora

jpnn.com, DANAU TOBA - PT Mayora Indah, Tbk dan Institut Teknologi Del, yang didukung Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menandatangani kerja sama pemanfaatan eceng gondok di Destinasi Pariwisata Super Priotas (DPSP) Danau Toba di Mayora Group Headquarters, Jakarta, Jumat (8/7).

PT. Mayora Indah, Tbk dan Institut Teknologi Del bekerja sama membangunan fasilitas pengolahan eceng gondok menjadi pupuk cair dan pupuk padat.

BACA JUGA: Nyawa 3 Orang Melayang, Ayu Ting Ting Turut Dilaporkan

Usaha pengolahan ini akan membawa dampak positif dalam mengurangi populasi eceng gondok di Danau Toba, yang awalnya adalah gulma dan mengotori danau, menjadi produk pupuk yang dapat memenuhi kebutuhan para petani di daerah Toba.

Kerja sama pemanfaatan dan pengolahan eceng gondok ini turut didukung oleh Pemerintah Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara.

BACA JUGA: Pria Ini tak Kaget Nathalie Holscher Akhirnya Gugat Cerai Sule

"Cita- cita besar kami adalah menjadikan Danau Toba sebagai destinasi yang berkualitas. Segala sesuatu yang menghambat kemajuan ke arah sana perlu kami cermati. Kami menyambut baik kerja sama yang dilakukan antara PT Mayora Indah, Tbk dan Institut Teknologi Del," ujar Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, Kosmas Harefa.

Kosmas mengatakan, pengolahan eceng gondok akan dibangun di Kampus Institut Teknologi Del, yang dibagi dalam dua tahap, yaitu pabrik pengolahan eceng gondok menjadi pupuk padat dan cair.

BACA JUGA: Bolehkah Membagikan Daging Kurban kepada Keluarga Sendiri? Simak Hukumnya

Proses pengambilan eceng gondok akan dilakukan via kapal harvester milik Balai Wilayah Sungai Sumatera II.

"Selanjutnya, eceng gondok akan dikumpulkan di tempat penampungan sementara dan akan dibawa ke tempat pengolahan," katanya.

Mayora melihat pemanfaatan eceng gondok menjadi pupuk organik dapat memberikan dua dampak positif, yaitu mengurangi populasi eceng gondok yang mencemari danau Toba dan menjadikannya bahan baku pembuatan kompos yang akan diolah melalui proses dekomposisi, proses yang dilakukan oleh mikroorganisme terhadap buangan organik.

Fasilitas pengolahan pupuk akan dibangun di dalam Kampus Institut Teknologi Del dengan luas lahan sekitar 1.000 m², yang meliputi area pengolahan, penampungan, serta area transportasi.

Proses pengolahan ini akan dimulai dengan pengambilan eceng gondok yang dilakukan via kapal harvester milik Balai Wilayah Sungai Sumatera II.

Selanjutnya, eceng gondok akan dikumpulkan di tempat penampungan sementara dan akan dibawa ke tempat pengolahan.

Pengolahan eceng gondok menjadi pupuk padat menggunakan 40 komposter menara dengan volume olah 500 kg/ komposter dengan lama waktu pengomposan 20 hari.

Sedangkan pengolahan pupuk cair menggunakan alat dari pengembangan prototipe digester pengolahan pupuk cair yang sebelumnya digunakan sebagai alat penelitian di Institut Teknologi Del.

Adapun peralatan tersebut terdiri dari tangki umpan berkapasitas 2 ton, 2 bioreaktor berkapasitas 2 ton, pemekat graviti, tangki pencampur berkapasitas 500 kg dan tangki penyimpanan berkapasitas 2 ton.

“Semoga proyek ini akan menjadi solusi permasalahan perairan Danau Toba dan sekaligus mengatasi kekurangan kebutuhan pupuk para petani," harap Johan Muliawan, Direktur PT. Mayora Indah.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewat Cara Ini, BTN Terus Mendorong Implementasi Sekuritisasi Aset di Indonesia


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler