Mayora Siapkan Rp 600 Miliar untuk Bangun Pabrik

Kamis, 15 Juni 2017 – 18:35 WIB
Mayora Indah. Foto: Mayora Indah

jpnn.com, JAKARTA - Mayora Indah (MYOR) mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun.

Dana capex bersumber dari laba ditahan atas perolehan laba bersih tahun lalu.

BACA JUGA: Agung Podomoro Land Siapkan Belanja Modal Rp 5 Triliun

Sedangkan sisa sekitar Rp 300-400 miliar dari pinjaman perbankan.

Saat ini, perusahaan tengah melakukan proses pengajuan pinjaman pada bank Sumitomo.

BACA JUGA: HKI Minta Pemerintah Permudah Regulasi terkait Investasi di Batam

Alokasi capex itu sebagian besar untuk pembangunan pabrik bahan baku penunjang produksi di Balaraja, Tangerang.

Maklum, kebutuhan investasi pembangunan pabrik itu mencapai Rp 500-600 miliar.

BACA JUGA: Sebaran Investor Belum Merata, BEI Gencar Sosialisasi Go Public

Berdasar rencana, pembangunan pabrik dilakukan pada semester kedua tahun ini. Pabrik tersebut diharapkan bisa beroperasi tahun depan.

”Saat pabrik bahan baku itu beroperasi maka akan memenuhi sekitar 25 persen pasokan bahan baku perusahaan,” tutur Direktur Keuangan Mayora Hendrik Polisar.

Selama ini, bahan baku perusahaan dipasok dari pihak luar, baik dari dalam negeri maupun impor.

Dengan sejumlah rencana itu, perusahaan optimistis tahun ini mengakumulasi penjualan Rp 20,11 triliun.

Angka itu naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18,35 triliun.

Laba usaha bertengger di kisaran Rp 2,38 triliun atau menanjak 2,9 persen dari episode tahun lalu di level Rp 2,37 triliun.

Sedangkan laba bersih dipatok berada di posisi Rp 1,53 triliun alias naik 9,9 persen dari edisi sama 2016 di level Rp 1,39 triliun.

Menyusul kinerja apik tahun lalu, perusahaan berencana membagi dividen tunai senilai Rp 469,5 miliar.

Jumlah itu setara 34, 89 persen dari akumulasi laba bersih 2016 di level Rp 1,39 triliun.

Artinya, para pemegang saham akan membawa pulang dividen sebesar Rp 21 per lembar.

Tahun lalu, perusahaan membukukan pendapatan Rp 18,35 triliun alias naik 23,8 persen dari edisi sama 2015 senilai Rp 14,82 triliun.

Laba usaha tercatat Rp 2,32 triliun dan laba bersih mencapai Rp 1,39 triliun. (far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Diharapkan Menjaga Kepercayaan Investor


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler