jpnn.com, PADANG - Mayoritas calon legislatif dari partai pengusung capres dan cawapres Jokowi - Ma'ruf Amin di Sumatera Barat ogah memasang foto jagonya di baliho dan spanduk kampanye.
Kondisi ini berbeda jauh dengan caleg pengusung Prabowo - Sandiaga yang mayoritas memajang foto pasangan nomor urut dua di Pilpres 2019.
BACA JUGA: Sepertinya Bakal Ada Hari Pakai Kain Sarung Nasional nih
Tidak saja caleg asal Gerindra. Caleg Demokrat, Berkarya dan PKS pun turut memajang foto Prabowo - Sandi.
Dari pantauan JawaPos.com, mayoritas caleg dari parpol pendukung paslon 01 Jokowi-Ma'ruf hanya memajang foto dan lambang partai.
BACA JUGA: Menteri Nasir: Festival Sarung Indonesia Dorong Ekonomi Kerakyatan
(Baca juga: Ada yang Iseng Tulis PKI di Baliho Kampanye Jokowi - Ma'ruf)
Memang ada yang memajang foto Jokowi-Ma'ruf, tetapi jumlahnya sangat sedikit dan nyaris tak terlihat di ruang publik dan sudut-sudut jalan di wilayah Sumbar.
BACA JUGA: Fahri: Garbi Lahir karena Ada Pemimpin Tidak Jelas
Padahal, jumlah caleg yang berasal dari Golkar, Hanura, NasDem, PPP, PDIP, Golkar, PKB, Perindo, PSI dan PKPI luar biasa banyak. Namun, susah mencari caleg yang mau memajang foto Jokowi-Ma'ruf. Entah itu caleg DPRD kabupaten/kota maupun DPR RI.
Fenomena ini dibenarkan Ketua Forum Komunikasi Relawan Pemenangan Jokowi (FKRPJ) Sumbar Mayjen TNI (Purn) Hartind Asrin. "Saya tanya, kok enggan pasang foto Jokowi? Katanya takut suara hilang di Sumbar," sebut Hartind usai menghadiri pembukaan workshop dan pembekalan kampanye door to door Relawan Jokowi Indonesia (Reliji) Sumbar di Padang, Senin (4/3).
Hartind mengakui Ranah Minang adalah zona sangat merah dan seksi untuk direbutkan pendukung Jokowi-Ma'ruf. Namun, sikap caleg yang enggan memasang foto Jokowi-Ma'ruf terkesan setengah hati mendukung pemenangan capres petahana. "Ya, caleg (Sumbar) setengah hati dukung Jokowi," katanya.
Meski demikian, pihaknya memaklumi alasan para Caleg yang takut suaranya berkurang jika terang-terangan kampanye Jokowi di Ranah Minang. "Mungkin karena finansial pribadi, nanti kalau kalah kan mereka (caleg) rugi. Jadi cari aman," katanya.
Untuk diingat, saat Pilpres 2014 (Jokowi - JK vs Prabowo - Hatta), Sumbar merupakan lumbung suara untuk Prabowo.
Dari 2.336.813 total suara sah, Prabowo meraup 76,92 persen atau 1.797.505 suara. Jokowi saat itu hanya meraih 23,08 persen atau 539.308 suara. Saat Pilpres 2014, Sumbar bahkan menjadi penyumbang suara terbesar buat Prabowo. (riki chandra/jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Jokowi Sambangi Milenial Kendari di Kedai Kopi
Redaktur : Tim Redaksi