Mayoritas Caleg Tak Paham Kerja Politik

Sabtu, 03 Mei 2014 – 17:32 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Masyarakat pemilih belum cerdas dalam menentukan pilihan, dan para calon anggota legislatif mayoritas belum pahan makna politik di sebuah negara demokrasi.

Hal tersebut dikatakan dosen program pascasarjana yang juga pengamat politik Universitas Indonesia, Mohammad Nasih di Jakarta, Sabtu (3/5).

BACA JUGA: Bersedia Jadi Jubir Jokowi, Ini Alasan Khofifah

"Mayoritas caleg yang tidak memahami makna politik akhirnya terjebak jadi pekerja sosial dengan cara membangun tempat ibadah, memperbaiki jalan di desa-desa sampai memberi masyarakat uang. Padahal politik itu maknanya segala aktivitas negara," kata Nasih.

Menurut dia, caleg yang berkedok melakukan kegiatan politik, tapi prakteknya melakukan kerja-kerja sosial tidak salah. Tapi yang merekan lakukan sesungguhnya bukan urusan politik.

BACA JUGA: Jokowi Tunjuk Khofifah sebagai Jubir

"Ketidaktahuan para caleg akan kerja-kerja politik mendorong terjadinya golput dan menurunnya kualitas pemilu," ujar guru Rumah Perkaderan Monash Institute, Semarang ini.

Menurut Nasih, hampir semua partai politik bahkan caleg DPD tidak paham fungsinya sehingga menjalankan fungsi-fungsi sosial. "Itu cara berpikir yang kerdil," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Sebut Abraham Samad Solusi Kebuntuan Cawapres Jokowi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awasi Gratifikasi, KemenPAN-RB Gandeng KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler